Menu

Mode Gelap
Heboh Dugaan Money Politics di Kota Probolinggo, 3 Orang Diamankan Legislator Bakal Bentuk Pansus Dana Hibah Pilkada di Kab. Probolinggo Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar Cegah Politik Uang, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Menyebar Awasi TPS Dapat DBHCHT, RSUD Lumajang Akan Gunakan untuk Kelengkapan Kesehatan

Budaya · 13 Sep 2023 12:57 WIB

Gelar ‘Rabu Bungkasan’, Pesantren ini Doakan Wisata Bromo Lekas Pulih


					RABU BUNGKASAN: Pawai obor warnai tradisi Rabu Bungkasan di Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

RABU BUNGKASAN: Pawai obor warnai tradisi Rabu Bungkasan di Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Untuk menolak bala dan penyakit, Pondok Pesantren Nurul Islam, di Jalan Merapi, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, menggelar tradisi Rabu Bungkasan, Rabu (12/9/23) malam. Dengan tradisi ini, diharapkan bencana alam, khususnya kebakaran di Gunung Bromo segera selesai.

Tradisi Rabu Bungkasan tiap tahun digelar di akhir bulan Shafar. Tradisi yang diikuti oleh seluruh santri dan santriwati ponpes, serta wali santri ini diawali dengan pawai obor dengan rute mengelilingi sekitar ponpes.

Selama pawai obor peserta membaca Sholawat Burdah, serta doa-doa. Kemudian rute pawai obor ini berakhir dan kembali ke halaman ponpes.

Setibanya di Ponpes, peserta tradisi Rabu Bungkasan ini kembali membaca Sholawat Burdah. Tak hanya itu, doa yang dipimpin Pengasuh Ponpes Nurul Islam juga membacakan doa pada air yang dikumpulkan dari tujuh sumber mata air.

Pengasuh Ponpes Nurul Islam, Ustad Muklas mengatakan, Rabu Bungkasan ini adalah bulan dimana Allah SWT menurunkan bala musibah, dan penyakit ke bumi. Tak terkecuali seperti  kebakaran di Gunung Bromo.

Selain itu, memasuki tahun politik, diharapkan Pemilu 2024 jadi momentum merajut persatuan dan kesatuan, bukan justru sebaliknya.

“Jadi karena bala musibah dan penyakit datangnya dari Allah, maka keselamatan dan kesembuhan juga datang dari Allah. Maka untuk mendapatkannya kita hari ini melakukan doa bersama agar dijauhkan dari bala musibah dan penyakit,” ujarnya.

Selain itu, Sholawat Burdah yang di llantunkan tadi merupakan doa agar warga seluru Indonesia diberi keselamatan, baik dari musibah, maupun penyakit, hingga hatinya juga diselamatkan.

“Menutup tradisi, santri dan walisantri, serta warga memimun air dari tujuh sumber mata air yang telah didoakan,” kata Ustad Muklas.

Salah satu santri Ponpes Nurul Islam, Fitria mengatakan, ada doa khusus pada tradisi Rabu Bungkasan ini yakni, agar kebakaran Bromo segera cepat padam, serta pemilu pada 2024 berjalan lancar.

“Intinya, semoga tidak ada musibah, bencana maupun adzab, baik untuk alam sekitar lebih-lebih kepada manusia,”. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Ada Festival Segoro Topeng Kali Wungu di Lumajang, Bikin Pelaku UMKM Sumringah

25 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Tari Sodoran di Hari Raya Karo Pukau Wisman

20 Agustus 2024 - 18:26 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran

20 Agustus 2024 - 17:34 WIB

Trending di Budaya