Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Sosial · 26 Sep 2023 21:06 WIB

Tradisi Maulid di Desa Kepuh Pasuruan, Berebut Buah hingga Daster


					MERIAH: Aneka barang dipersiapkan warga Desa Kepuh, Kejayan, Pasuruan, untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: Moh. Rois) Perbesar

MERIAH: Aneka barang dipersiapkan warga Desa Kepuh, Kejayan, Pasuruan, untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Warga Desa Kepuh, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang unik dan meriah. Tradisi berberebut aneka barang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan maulid di desa ini.

Setiap tahun, menjelang peringatan Maulid Nabi, warga Desa Kepuh bersiap-siap merayakan maulid. Aneka barang, mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa, digantungkan di sekitar bambu yang telah dibentuk menjadi lingkaran besar.

Tidak hanya itu, sejumlah balon juga dipajang agar suasana semakin meriah. “Ini sudah tradisi, warga sini menyebut Rebu’en atau berebut,” kata Mohamad Yunus, Selasa (26/9/2023) sore.

Menurutnya, tradisi ini mengharuskan warga untuk mengeluarkan uang sebesar 500 ribu hingga 1 juta lebih untuk ikut serta. Setelah itu, barang-barang yang telah tertata dengan apik akan dinaikkan ke atas bambu setinggi 10 meter.

“Puncak acara terjadi setelah pembacaan sholawatan selesai. Acaranya nanti malam, warga nanti merebut aneka barang yang tergantung di bambu,” ujar Yunus.

Warga lainnya, M. Munir menyebut, yang membuat tradisi ini semakin istimewa adalah semangat kebersamaan warga. Mereka bergotong-royong iuran untuk membeli aneka barang yang nantinya bakal diperebutkan.

Menurutnya, tradisi berebut aneka barang ini, tidak hanya berlangsung di Desa Kepuh, namun juga di beberapa desa lainnya di sekitar Kabupaten Pasuruan.

“Ini sudah menjadi tradisi warga sini dan menjadi warisan budaya yang dijunjung tinggi dan menjadi momen penting untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW,” jelasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 70 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengurus AMSI Jatim Periode 2024-2028 Dilantik, Wamen Komdigi Beri Pesan Begini

20 November 2024 - 18:30 WIB

Petani Tembakau Lumajang Dibantu Satu Mesin Tiga Roda dan Lima Mesin Rajang

19 November 2024 - 14:31 WIB

Wamen Komdigi Bakal Hadiri Seminar dan Pelantikan AMSI Jatim

18 November 2024 - 17:55 WIB

Mentan Ajak Ribuan Peserta Minum Susu Bersama dan Teken MoU untuk Tingkatkan Produksi Susu Lokal di Pasuruan

14 November 2024 - 18:03 WIB

Permudah Penumpang Mudik Mencoblos, KAI Daop 9 Jember Siapkan Tiket Promo

14 November 2024 - 16:44 WIB

Lumajang Hanya Dapat Tiga Kuota untuk Petugas Kloter Pendamping Ratusan Calon Jemaah Haji

13 November 2024 - 08:36 WIB

Manfaatkan Lahan Kosong, Polres Probolinggo Kota Tanam Jagung

12 November 2024 - 18:46 WIB

Karang Taruna Memiliki Peran Penting Tumbuh Kembangnya Pemerintahan Desa

11 November 2024 - 09:46 WIB

Pemesanan Tiket KA untuk Libur Nataru Dibuka, Daop 9 Siapkan 7.000 Tiket per Hari

8 November 2024 - 15:32 WIB

Trending di Sosial