Lumajang,- Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi, Minggu (1/9/2023) pukul 06.33 WIB. Warga sekitar lereng Semeru pun diimbau untuk senantiasa waspada.
Laporan dari petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Ghufron Alwi, bahwa berdasarkan seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami letusan dengan ketinggian kolom letusan mencapai 1.500 meter.
“Gunung Semeru mengeluarkan letusan setinggi 1.500 meter, dan menuju ke arah tenggara. Status Gunung Semeru masih level 3 atau siaga,” tulis Ghufron .
Atas kondisi itu, petugas PPGA Gunung Semeru merekomendasikan kepada kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara Besuk Kobokan, dengan jarak 13 Kilometer.
“Diluar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter di sempadan sungai Besuk Kobokan,” imbaunya.
Meski telah mengeluarkan letusan namun tidak terjadi hujan abu di sekitar Gunung Semeru. Masyarakat diminta agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan bahaya lontaran batu pijar.
Masayarajat juga harus mewaspadai potensi Awan Panas Guguran (APG), disepanjang sungai yang berhulu dengan puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas dia.
Letusan minor di Gunung Semeru tidak hanya kali ini saja terjadi, melainkan berulang kali dengan kondisi kegempaan fluktuatif. Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moh. Rochim