Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Kesehatan · 9 Okt 2023 17:46 WIB

Jelang Musim Hujan, Dinkes Probolinggo Minta Warga Antisipasi Kasus DBD Bertambah


					Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Probolinggo – Musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir November mendatang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo meminta warga untuk melakukan antisipasi terdahap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), pasalnya pada saat musim hujan, kasusnya akan meningkat.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Shodiq Tjahjono mengatakan, cara paling ampuh untuk mengantisipasi DBD adalah dengan menerapkan 3M Plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Sejauh ini yang paling efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus. Plus-nya itu bisa menggunakan lotion,” katanya, Senin (9/10/2023).

Selain hal itu, pihaknya juga sudah mulai melakukan pencegahan dini terhadap penyakit DBD. Pihaknya sudah menyebar alat rapid test ke sejumlah puskesmas. Sehingga, masyarakat bisa didiagnosa sejak awal dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

“Ciri-ciri DBD ini memang tidak ada yang spesifik. Masyarakat masih banyak yang beranggapan jika demam itu adalah sakit biasa. Makanya, jika periksa ke puskesmas, masyarakat yang demam itu kami cek dengan rapid test, kalau DBD, biar cepat tertangani,” ujarnya.

Dokter Shodiq pun mengungkapkan, sepanjang tahun ini berjalan, sudah ada 596 kasus DBD. Dari total kasus tersebut, 18 di antaranya meninggal dunia.

“Terbanyak kasus itu di Paiton, ada 77 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia. Untuk kasus meninggal terbanyak ada di Gending dengan empat pasien dari total 34 kasus,” ungkapnya.

Sebangai informasi, kasus meninggalnya pasien DBD ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Terbanyak terjadi di Kecamatan Gending dengan empat pasien, kemudian Kecamatan Kraksaan dengan tiga pasien.

Selanjutnya Kecamatan Paiton dan Krejengan masing-masing ada dua pasien meninggal.
Selain itu, ada juga Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Tiris, Maron, Pakuniran, Pajarakan, dan Tongas masing-masing memiliki satu pasien DBD meninggal dunia. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan