Menu

Mode Gelap
Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

Religi & Pesantren · 22 Okt 2023 12:51 WIB

Jihad Intelektual jadi Tantangan Santri di Era Modernisasi


					ARAHAN: Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat memberikan arahan dalam upacara HSN di Alun-alun Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

ARAHAN: Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, saat memberikan arahan dalam upacara HSN di Alun-alun Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Setiap tanggal 22 Oktober, Hari Santri Nasional (HSN) diperingati di seluruh pelosok negeri. Peringatan HSN dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Penetapan Hari Santri Nasional bersandar pada pencetusan Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai respons perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda. Tahun ini, peringatan HSN mengusung tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’.

Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, santri adalah pribadi yang selalu siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Baik sebelum maupun sesudah Indonesia merdeka.

“Sebagai bagian dari elemen bangsa, santri memiliki peranan yang sangat penting, dan strategis untuk ikut serta dalam pengabdian dalam membangun negeri ini. Santri adalah kader yang telah ditempa dan dipersiapkan secara sistematis dan terprogram sejak dini,” kata Pj Bupati Lumajang usai memimpin upacara hari santri di Alun-Alun Lumajang, Minggu (22/10/23).

“Jihad Santri Jayakan Negeri adalah gambaran semangat dan para santri. Jadi santri adalah pahlawan pendidikan yang relevan pada jaman ini,” tambahnya.

Dengan bermodal keimanan, ilmu pengetahuan yang luas dan berakhlakul karimah, imbuh wanita yang biasa dipanggil Yuyun, maka sumbangsih dari pemikiran para santri sangat diharapkan demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Hari ini tanggal 22 Oktober, para santri di seluruh Indinesia memperingati hari lahirnya resolusi jihad santri, dengan penuh semngat dan gegap gempita,” ungkapnya.

Dijaman yang penuh tantangan dan sangat kompleks seperti saat ini, jihad tidak hanya diartikan sebagai peperangan fisik, melainkan merambah semangat perjuangan intelektual.

Yuyun menjelaskan, islam jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, kemaslahatan, perdamaian dan pengetahuan, yang bisa dilakukan oleh para santri.

“Hal inilah yang mengharuskan santri menjadi tauladan sebagai garda terdepan untuk melawan kebodohan dan ketertinggalan, maka semangat perjuangan tidak pernah lelah untuk memberikan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

24 November 2024 - 12:19 WIB

Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman

23 November 2024 - 15:44 WIB

Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

22 November 2024 - 14:36 WIB

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Tahun 2025, PAD Lumajang Ditargetkan Sebesar Rp422,3 Miliar

18 November 2024 - 15:49 WIB

Lumajang Programkan Makan Gratis Bergizi

18 November 2024 - 09:27 WIB

DPRD Probolinggo Sepakati 22 Propem Perda untuk 2025

15 November 2024 - 06:00 WIB

Perda Madin Ditolak Kemenkum, DPRD Lanjutkan dengan Penyelenggaraan Fasilitas Pesantren

14 November 2024 - 16:58 WIB

Soal Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Lumajang Dituntut Responsif terhadap Aspirasi Masyarakat

14 November 2024 - 16:34 WIB

Trending di Pemerintahan