Menu

Mode Gelap
Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg Kabar Awal Tahun, 2.334 Wanita Bersuami di Probolinggo Resmi Menjanda Virus PMK Menggila di Kota Probolinggo, Catatkan 149 Kasus Pengemudi Mengantuk, Avanza Tabrak Truk Boks di Tol Gempol-Pasuruan Ngaku Orang ‘Dekat’ Bupati Probolinggo Terpilih, Preman Malak PKL Uang Palsu Beredar di Lumajang, Pelaku Masih Belum Ditahan

Ekonomi · 3 Jul 2018 06:31 WIB

Ulat Grayak Serang Tanaman Bawang Merah di Probolinggo


					Ulat Grayak Serang Tanaman Bawang Merah di Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejak sepekan terakhir, para petani bawang merah di Dusun Mranggon Lawang, Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo resah. Sebabnya, tanaman bawang merah diserang hama jenis ulat grayak sehingga petani merugi.

Pantauan PANTURA7.com,  serangan hama ulat membuat tanaman bawang merah menguning dan kering. Bahkan sejumlah petani, terpaksa mencabuti tanaman pelengkap bumbu masak itu agar hama tidak menyebar. Selain merusak daun, hama ulat berwarna hijau itu melubangi batang tanaman.

Salah satu petani bawang merah, Manen (32) menuturkan bahwa serangan hama ulat pada musim tanam kali ini tergolong parah. Terlebih lagi hama ulat tergolong kebal pestisida, sehingga walaupun tanaman sudah disemprot pembasmi hama, ulat tetap menempel.

“Sebenranya sudah sebulan hama ulat ini menyerang, namun yang parah seminggu terakhir ini mas. Selain daun, bawang merahnya rusak dan berlubang, kalau begini terus kita bisa gagal panen,” tukas Manen saat ditemui di sawahnya, Selasa (3/7/2018).

Hama ulat grayak merusak tanaman bawang merah petani di Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu. (rs)

Solusi terakhir untuk antisipasi serbuan ulat ini, imbuh Manen, yakni dengan memasang jarit disepanjang tepian lahan. Hanya saja, cara ini membutuhkan biaya besar. Padahal anggaran petani sudah habis untuk modal beli bibit, proses tanam hingga biaya pestisida.

“Pakai jarit biayanya mahal, bisa sampai Rp 50 juta per hektar lahan mas. Kami tak mampu dengan harga segitu, uang kami sudah habis buat biaya tanam,” tutur Manen menegaskan.

Ia pun berharap, Pemerintah Daerah (Pemkab) Probolinggo turun tangan untuk mengatasi hama ulat ini. Pasalnya, jelas Manen, keresahan tak ia rasakan sendiri melainkan oleh mayoritas petani bawang merah. “Semua petani bawang merah menderita mas,” tutup dia. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhamad

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg

6 Januari 2025 - 20:00 WIB

Nataru, Harga Telur Ayam di Lumajang Naik

26 Desember 2024 - 12:30 WIB

Harga Minyak Goreng dan Telur Melonjak di Pasar Winongan Pasuruan

25 Desember 2024 - 11:53 WIB

Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Menjelang Nataru di Lumajang Stabil

23 Desember 2024 - 12:26 WIB

Menjelang Natal, Cemara Poa-poa di Prigen Banjir Pesanan

22 Desember 2024 - 16:06 WIB

Hobi Antarkan Warga Tegalsiwalan Raup Cuan, Kini Budidayakan 100 Varietas Anggur

21 Desember 2024 - 21:46 WIB

Petani Milenial Lumajang Berhasil Ekspor Ubi Jalar ke Tiga Negara Asia

16 Desember 2024 - 15:38 WIB

UMK Kota Probolinggo Tahun 2025 Diusulkan Naik 6,5 Persen, jadi Rp 2.876.656

12 Desember 2024 - 16:56 WIB

Stok Menipis, Harga Komoditas Dapur di Kota Probolinggo Meroket

9 Desember 2024 - 16:57 WIB

Trending di Ekonomi