Menu

Mode Gelap
Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

Ekonomi · 22 Okt 2023 19:21 WIB

Street Food Daebak, Kuliner Khas Alun-alun Lumajang, Yukh Kepoin..


					LARIS MANIS: Penjual Street Food Daebak, Novita Aditiya, saat melayani pembeli. (foto: Asmadi) Perbesar

LARIS MANIS: Penjual Street Food Daebak, Novita Aditiya, saat melayani pembeli. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Kabupaten Lumajang tidak hanya dianugerahi ragam wisata alam eksotis, namun juga kuliner. Salah satu kuliner yang saat ini sedang digandrungi oleh warga kota pisang adalah Street Food Daebak.

Makanan ala Korea Selatan ini dapat ditemui di sisi timur Alun-alun Kota Lumajang. Street Food Daebak adalah makanan siap saji yang bisa makan ditempat atau sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Jenis Street Food Daebak yang tersedia meliputi aneka sate seperti teteokbokki, sudae, tteok kkhoci, dan eomuk. Harganya cukup terjangkau antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per tusuk.

Kebanyakan pengunjung yang membeli Aneka makanan Street Food Daebak biasanya dibeli warga sebagai teman bersantai selama mengunjungi Alun-alun Lumajang. Tidak hanya generasi milenial, banyak emak-emak yang ternyata juga menyukai kuliner ini.

Penjual Street Food Daebak, Novita Aditiya Indra Permana mengatakan, gerainya sudah 4 tahun menyediakan kuliner kekinian itu. Banyaknya menu yang ditawarkan, membuat daya tarik pelanggan selalu tinggi.

“Saya sudah empat Tahun jualan Street Food Daebak ini. Awal buka sangat sepi karena orang banyak yang belum tahu. Tapi ya alhamdulillah, makin lama terus meningkat,” kata Novita, Minggu (22/10/23).

Novita menyampaikan, kebanyakan pelanggan yang datang sekitar pukul 16.00 sampai 20.30 WIB. Pada jam-jam itu pula, Alun-alun Lumajang sedang disesaki pengunjung.

Pembeli di hari-hari biasa, kata dia, paling banyak 60 orang dengan jumlah porsi yang berbeda. Tetapi, kalau hari Sabtu dan Minggu, jumlah pembelinya membludak hingga beberapa kali lipat.

“Kalau hari-hari biasa memang segitu pembelinya, beda lagi kalau hari minggu, sampai kewalahan saya melayaninya,” beber dia.

Bahan-bahan Street Food Daebak, imbuh Novita, kerap mengambil langsung dari petani di wilayah Kabupaten Lumajang. Hal itu dilakukan untuk menjamin kesegaran bahan baku.

“Kayak sayur-sayuran itu kita ambil dari petaninya. Agar cita rasa segar tetap ada meski telah dimasak,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Trending di Ekonomi