Probolinggo,- Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada 3 proyek pembangunan infrastruktur di kota setempat, Rabu (22/11/23) siang. Dalam sidak itu, dewan mendapati 3 proyek yang sedang dikerjakan pencapaiannya tidak sesuai target.
Tiga proyek yang disidak oleh Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo adalah proyek kawasan Bundaran Gladak Serang, Pembangunan Gedung Meteor, dan Pembangunan Gedung Pemadam Kebakaran (Damkar).
Untuk pembangunan Kawasan Bundaran Gladak Serang, pada boks culvert diketahui realisasi pengerjaan proyek mencapai 41 persen. Pengerjaan proyek ini minus 8 persen karena seharusnya capaian saat ini adalah 49 persen.
“Jadi ada minus 8 persen pada pengerjaan kawasan Bundaran Gladak Serang. Namun demikian saat ini proye masih terus dikerjakan,” ujar Ketua Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto.
Jika pekerjaan tidak selesai hingga batas waktu yang ditentukan, maka kontrak akan diputus. Atas hal ini, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR PKP) Kota Probolinggo telah memberikan teguran pada pelaksana proyek.
“Untuk mengejar ketertinggalan, saran kita pelaksana harus menambah pekerja agar pekerjaan yang ada bisa dikerjakan dan bisa mengejar ketertinggalan,” saran Agus.
Sementara, Kepala Bidan Bina Marga PUPR PKP Kota Probolinggo, Gigih Ardityawan Pratama menyebut, pihaknya sudah memberikan surat teguran pada pelaksana proyek lantaran progresnya tidak sesuai harapan.
Jika progres pengerjaan proyek sampai minus 10 persen, maka harus dilakukan show cause meeting 1, yakni rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan sesi pertama.
“Namun kita optimis, dengan pengerjaan yang dilakukan bersama, dimana boks sebelah utara sudah terpasang kemudian dikerjakan dibagian atas, serta disisi selatan juga dikerjakan pemasangan box culvert,” imbuhnya.
Sidak dilanjutkan ke 2 proyek pembangunan lainnya, yakni pembangunan gedung Meteor, dan pembangunan markas Pemadam Kebakaran Kota Probolinggo yang berada di halaman kantor Satpol PP, Jl. Panglima Sudirman.
Pembangunan gedung Damkar pun ada keterlambatan progres mencapai 19 persen. Sementara progres pengerjaan pembangunan gedung Meteor mencapai 40 persen.
Terkait hal ini, anggota Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo, Heri Poneman mengatakan pihaknya pesimis kedua proyek tersebut rampung telat waktu.
Pertimbangannya, batas waktu pengerjaan sangat mepet, yakni 5 Desember untuk gedung Meteor dan 8 Desember menjadi tenggat waktu penyelesaian proyek gedung Damkar.
“Selain keterlambatan progres, juga pekerja tidak menggunakan K3. Kita berharap dinas terkait lebih memilih pelaksana yang profesional, jika begini Pemerintah Kota Probolinggo yang rugi,” sungut Heri.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) PUPR PKP Kota Probolinggo, Sunarko berjanji proyek bisa selesai tepat waktu. Caranya, pengerjaan dilakukan maraton dengan sistem shift.
“Faktor keterlambatan progres ini karena tenaga kerja dan bahan bangunan kurang. Namun, sejak beberapa hari ini sudah ada penambahan tenaga kerja, sementara pekerja yang tidak menggunakan K3, produsen akan berusaha memperbaikinya,” ujarnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim