Menu

Mode Gelap
KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

Ekonomi · 13 Jan 2024 15:37 WIB

Berkat Budidaya Ayam Serama, Pemuda Kanigaran Panen Cuan 


					KREATIF: Dwiki Maulana sedang merawat ayam serama yang ia budidayakan. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

KREATIF: Dwiki Maulana sedang merawat ayam serama yang ia budidayakan. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Dwiki Maulana (25) warga Jalan Mastrip, Gang 1, Kelurahan/ Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini berhasil menghasilkan cuan dengan membudidayakan ayam serama. Berkat ketekunannya membudidayakan ayam serama, dalam sebulan ia meraup Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Ditemui di rumahnya, Sabtu (13/1/2024), Dwiki menceritakan, awal mula ia membudidayakan ayam ini. Dimulai saat ia sedang menyaksikan tayangan ayam serama melalui YouTube.

Dari situlah pada pertengahan 2021, Dwiki memutuskan untuk membudidayakan ayam hias ini. Awalnya Dwiki hanya membeli sepasang ayam serama yang berusia tiga bulan dari seorang temannya.

Kala itu, harga 3 ekor ayam Serama ia beli Rp 500 ribu. Kemudian ayam tersebut ditempatkan di kandang di samping rumahnya.

“Setelah menginjak usia lima sampai enam bulan, ayam tersebut saya kawinkan yang cara yang saya dapat dari teman dan komunitas, hingga akhirnya perkawinan tersebut sukses,” ujar Dwiki, Sabtu (13/1/24).

Dari situlah Dwiki terus termotivasi hingga total memiliki 50 ayam serama. Karena jumlahnya banyak, ia mencoba menjual ayam-ayas serama yang ia budidayakan melalui facebook (FB).

Ayam serama usia dua bulan ia jual Rp 100 ribu hingga 250 ribu, sedangkan untuk usia tiga bulan ke atas dijual Rp 300 ribu hingga 400 ribu. Harga tersebut juga dilihat dari kualitas warna maupun postur ayam serama.

“Ayam serama ini kan ayam hias yang ciri khasnya adalah dada yang membusung. Selain itu juga warna, sehingga jika kontes, dua kriteria itu yang masuk penilaian juri. Selain itu, sang ayam tidak boleh keluar dari meja kontes,” ujarnya.

Pemuda yang bekerja sebagai sekuriti di salah satu hotel dan resto di Kota Probolinggo ini mengaku, tak membutuhkan perawatan ekstra untuk membudidayakan ayam serama.

Menurutnya, yang penting ayam cukup makan dan minum rutin serta kebersihan kandang juga harus dijaga.

Untuk sekali bertelur, ayam serama betina mengeluarkan delapan hingga 15 telur, dan akan menetas 21 hari kemudian usai dierami induknya.

Dari telur tersebut ada dua jenis ayam yakni, ayam serama selam atau blujur. Perbedaannya ayam serama blujur kurang membusungkan dada.

“Alhamdulillah hasil penjualan ayam serama ini bisa buat tambah-tambah penghasilan, di mana paling banyak pernah sebulan mendapat Rp 900 ribu hasil dari menjual ayam serama ini,” papar Dwiki. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi