Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Peristiwa · 30 Jan 2024 22:44 WIB

Empat Hari Pasca Banjr Bandang, Desa Prodo Pasuruan Masih Terendam Lumpur


					PASCA BANJIR: Endapan lumpur material banjir di Desa Prodo, Kec. Winongan, Kab. Pasuruan, masih tebal meski banjir bandang sudah empat hari berlalu. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PASCA BANJIR: Endapan lumpur material banjir di Desa Prodo, Kec. Winongan, Kab. Pasuruan, masih tebal meski banjir bandang sudah empat hari berlalu. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Empat hari pasca banjir bandang, pemukiman warga Desa Prodo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, masih terendam lumpur tebal. Hari ini, Selasa (30/1/24), rombongan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di lokasi terdampak untuk melihat langsung dampak banjir.

Deputi Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan dan warga yang terdampak.

“Bantuan ini diharapkan dapat membantu pemulihan kehidupan mereka dan membersihkan lingkungan yang terdampak banjir bandang,” ujar Lilik.

Lilik menjelaskan bahwa penanganan dari BNPB memiliki dua fase, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek melibatkan pembersihan aliran sungai dari material agar tidak terjadi luapan saat hujan.

Sementara jangka panjang melibatkan normalisasi sungai dan evaluasi pembendungan alam di hulu sunga.

Apalagi jika dilihat, geografi wilayah di Dusun Jetis, Desa Prodo, yang sangat rendah, bisa mengakibatkan masalah jika air tidak mengalir lancar dan meluber ke permukiman warga.

“Itu jangka pendek dan jangka panjang yang harus dilakukan. Selain itu, perlu perbaikan area. Kami mendengar banyak informasi mengenai adanya lahan terbuka, karena penebangan pohon, dan sebagainya di wilayah hulu,” imbuh Lilik.

Dalam upaya mencari penyebab pasti banjir, BPBD Kabupaten Pasuruan menggunakan drone untuk mengecek kemungkinan longsor atau pembendungan alam.

“Jadi penyebab pastinya masih dicari, BPBD menggunakan dua dron untuk mencari, apakah ada longsor atau pembendungan alam,” jelasnya.

Pemerintah, menurut Lilik, juga bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum untuk memastikan ketersediaan makanan di tengah keterbatasan.

“Dapur umum telah beroperasi, kami mengirimkan 1000 nasi bungkus setiap pagi, siang, dan sore kepada masyarakat terdampak,” tambahnya.

Diketahui, banjir bandang di Desa Prodo, Kecamatan Winongan, terjadi pada Sabtu (27/1/24) sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir lumpur masuk ke permukiman warga. Selain itu, banjir juga menerjang jembatan desa hingga bergeser. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rockim

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Innalillahi! Janda Penunggu Warkop Akhiri Hidup dengan Cara Tragis

3 November 2024 - 18:02 WIB

Kecelakaan Truk Pengangkut Kerbau di Tol Gempol-Pasuruan, Beberapa Ekor Terpental

2 November 2024 - 16:11 WIB

Trending di Peristiwa