Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Hukum & Kriminal · 19 Feb 2024 08:30 WIB

Hari ini, Warga Bakal Geruduk Rumah Guru Ngaji Cabul di Kregenan Probolinggo


					DIHAKIMI: Guru ngaji cabul, SN, saat dievakuasi dari kepungan massa, Jum'at lalu. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

DIHAKIMI: Guru ngaji cabul, SN, saat dievakuasi dari kepungan massa, Jum'at lalu. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengancam akan kembali menggeruduk rumah SN (50), hari ini, Senin (19/2/24). Pasalnya, warga masih emosi dengan tindakan asusila yang dilakukan SN.

Salah seorang warga desa setempat, Amir (49) mengatakan, atas perbuatannya, warga kini menolak SN untuk tetap tinggal di desanya. Oleh karena itu, warga akan menggelar demonstrasi.

Sebab, SN dinilai sudah mencoreng nama baik desa dan adat-istiadatnya. Apalagi SN selama ini dikenal sebagai guru ngaji yang seharusnya menjadi contoh yang baik bagi santri dan masyarakat pada umumnya.

“Yayasan pendidikan justru digunakan untuk berbuat asusila. Hal ini tentu sangat dikecewakan warga. Ditambah lagi, dia (SN, red) bukan warga asli sini,” kata Amir.

Ia menyebut, selama ini SN dinilai memiliki banyak masalah. Selain tidak pernah berbaur dengan masyarakat, SN juga dikenal arogan. Tak jarang, santri-santrinya kerap menjadi korban pemukulan.

“Terkait pemukulan, sudah pernah ada yang dilaporkan ke Polres Probolinggo. Dia orangnya tidak berbaur dengan masyarakat. Bahkan, ada orang meninggal tidak ngelayat,” ujarnya.

Amir juga menyebut, SN melakukan perlakuan bejatnya itu di sekitar lokasi sakral. Di daerah tersebut, terdapat petilasan Syekh Maulana Ishak, dimana masyarakat mengenalnya sebagai petilasan Santaana.

“Lokasinya kan di sekitar tempat sakral. Bagaimana masyarakat tidak marah kalau ada perbuatan tidak bermoral, apalagi yang melakukan orang pendatang,” ujar dia.

Ia menambahkan, jika SN dan keluarganya tidak segera angkat kaki dari desanya, maka warga akan memblokade akses jalan menuju rumahnya.

“Akses menuju rumahnya itu bukan tanah pribadi. Namun wilayah petilasan. Jadi kalau dia dan keluarganya masih menempati yayasan itu, maka akses akan ditutup warga,” ucap Amir.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kregenan, Abdur Rahman, mengatakan, sejumlah warga memang berencana melakukan demonstrasi terkait kasus SN.

Masyarakat menurut Rahman, sangat marah. Sebab selama ini SN yang dikenal sebagai guru ngaji, justru tega menghamili santrinya sendiri.

“Kami mencoba meredam, agar kondusif dan kemanan desa tetap terjaga,” janji dia. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi

21 November 2024 - 18:22 WIB

Istri Laporkan Suami WNA atas Dugaan KDRT, Kuasa Hukum Desak Polisi Segera Tahan Pelaku

20 November 2024 - 18:16 WIB

Dibacok dan Dilempar Bondet, Dua Warga Pasrepan Luka Parah, Pelaku Masih Diburu

20 November 2024 - 16:08 WIB

Edarkan Pil Koplo ke Pengamen, Dua Pengedar Asal Mayangan Diciduk Polisi

15 November 2024 - 16:43 WIB

Dua Pelaku Judi Online Ditangkap, Terancam 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 10 Miliar

14 November 2024 - 17:05 WIB

Muda-Mudi Pembuangan Bayi di Guyangan Ditetapkan Tersangka, Terancam Tujuh Tahun Penjara

14 November 2024 - 16:51 WIB

Enam Spesialis Curwan di Tujuh Tempat di Lumajang Dibekuk, Lima Kabur

14 November 2024 - 05:20 WIB

Begini Pengakuan Penjual Kopi yang Jadi Korban Begal di Temenggungan

13 November 2024 - 16:48 WIB

Dua Pelaku Penusukan di Samping Kantor Polres Lumajang Diamankan

13 November 2024 - 15:02 WIB

Trending di Hukum & Kriminal