Pasuruan,- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) kembali menimpal peternak sapi dan domba di Kabupaten Pasuruan. Meski sebelumnya telah dinyatakan berakhir pada Mei 2023 lalu, namun kasus ini kini kembali merebak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiyah, menyatakan kasus ini merupakan endemi yang dapat kembali muncul kapan saja. Musim penghujan yang melanda dianggap sebagai salah satu penyebabnya.
Menurutnya, berdasarkan data terbaru yang dihimpun pada Senin (19/2/2024), tercatat ada 71 kasus PMK di Kabupaten Pasuruan, dengan rincian 45 ekor sakit dan 15 ekor mati.
Sedangkan kasus LSD mencapai 365 ekor, dengan 315 ekor sakit dan 45 ekor dinyatakan sembuh. Kecamatan Prigen menjadi pusat kasus PMK, sementara Kecamatan Pasrepan menjadi wilayah dengan kasus LSD terbanyak.
“Penyebabnya sebagian besar karena musim hujan,” jelas Alfiyah saat dikonfirmasi, pada Selasa (20/2/2024).
Dalam penanganan kasus ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, telah memberikan vaksin kepada sapi yang masih sehat, serta memberikan obat penurun panas bagi yang sudah sakit.
Antibiotik juga diberikan kepada sapi yang sehat namun berada di lingkungan dengan banyak kasus terjadi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
“Kecamatan Prigen menjadi fokus kami karena banyak sapi persilangan yang rentan terkena penyakit. Sementara sapi Bali dan sapi Madura cenderung lebih tahan terhadap virus,” tambahnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim