Menu

Mode Gelap
Sekda Lumajang: APIP Diperlukan untuk Cegah Korupsi Simak Larangan Jam Operasional Angkutan Barang Jelang Nataru Hobi Antarkan Warga Tegalsiwalan Raup Cuan, Kini Budidayakan 100 Varietas Anggur Hiu Tutul Bermunculan di The Bentar Beach, jadi Primadona Libur Nataru Waspada Banjir, BPBD Kota Probolinggo Petakan Kawasan Rawan Bencana hingga Simulasi Polres Pasuruan Kota Temukan Sopir Positif Narkoba Saat Tes Urine Jelang Nataru

Kesehatan · 20 Mar 2024 19:57 WIB

Perangi DBD, Pemkab Lumajang Enggan Hanya Andalkan Fogging


					PERANGI DBD: Salah seorang petugas kesehatan sedang melakukan fogging untuk antisipasi penyebaran DBD di Kab. Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

PERANGI DBD: Salah seorang petugas kesehatan sedang melakukan fogging untuk antisipasi penyebaran DBD di Kab. Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni menilai fogging atau pengasapan bukan solusi yang efektif untuk mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD), karena cara itu hanya membunuh nyamuk dewasa.

Menurut wanita yang akrab disapa Yuyun itu, upaya penanggulangan DBD harus dilakukan melalui langkah-langkah promotif dan preventif dan bukan sekedar fogging.

“Solusi utama dalam penanggulangan DBD bukan fogging karena fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa dan bukan telur dan jentik nyamuk, sehingga jika hanya mengandalkan fogging telur dan jentik nyamuk yang tidak mati akan berkembang menjadi nyamuk dan dikhawatirkan nyamuk akan resisten dan ini akan menjadi masalah baru,” kata Yuyun, Rabu (20/3/24).

Yuyun menjelaskan, fogging hanya dapat dilakukan dalam radius 200 meter, sebanyak 2 kali dengan jeda waktu satu minggu. Tujuannya adalah memberantas nyamuk dewasa yang baru melewati masa pertumbuhan.

Sedangkan Fogging sendiri tidak dianjurkan karena selain memicu resistensi vektor, yaitu nyamuk yang menularkan penyakit akibat dari pengasapan.

“Fogging yang terlalu fokus juga dianggap dapat mencemari lingkungan, dan berisiko menyebabkan keracunan insektisida pada penduduk sekitar,” jelas dia.

Ia juga menyampaikan, upaya efektif yang dapat dilakukan oleh masyarakat sejatinya dengan prinsip 3M Plus, yaitu menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

Saat ini, imbuh Yuyun, peningkatan kasus demam berdarah di Kabupaten Lumajang, terutama pada anak-anak, menjadi perhatian serius.

“Oleh karena itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada. Jika ada yang mengalami demam lebih dari dua hari, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat,” wantinya.

Yuyun menambahkan, dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangatlah penting.

“Dengan bersama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan mengimplementasikan langkah-langkah PSN, diharapkan Kabupaten Lumajang dapat menjadi lebih sehat dan terhindar dari demam berdarah,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Lumajang, 815 Perempuan Jalani Rawat Jalan dan 82 Lainnya Rawat Inap Akibat Kanker Payudara

20 Desember 2024 - 12:11 WIB

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Trending di Kesehatan