Probolinggo,- Selama tiga bulan terakhir, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kota mendata, terdapat 75 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tingginya kasus DBD dinyalir karena banyaknya genangan air saat musim penghujan.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes-P2KB, Asri Wahyuniningsih mengatakan, dari total 75 kasus yang terjadi sejak Januari hingga Maret, terdapat satu penderita meninggal.
“Selama tiga bulan, untuk kasus DBD di Kota Probolinggo dialami oleh anak-anak,” ujar Asri, Jum’at (22/3/24).
Naiknya jumlah DBD di Kota Probolinggo ini karena faktor musim penghujan, di mana banyak genangan air. Sehingga genangan itu menjadi sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty.
Untuk itu, harus ada peran masyarakat untuk mengutamakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Namun demikian PSN yang dilakukan harus menyeluruh tidak hanya di tempat bersarangnya, namun juga harus di tempat berkembang biaknya.
PSN ini dilakukan untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk, di samping Dinkes-P2KB juga melakukan fogging atau pengasapan ke sejumlah lokasi di Kota Probolinggo.
“Namun demikian fogging ini hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, sehingga PSN-lah yang lebih disarankan dan ampuh untuk memberantas dan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk,” ungkapnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Editor: Moh. Rois