Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Budaya · 22 Mar 2024 18:35 WIB

Seru! Santri Bani Rancang Main Sepakbola Api untuk Meriahkan Ramadhan


					SERU: Para santri PP. Bani Rancang saat bermain sepakbola api di halaman pesantren. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

SERU: Para santri PP. Bani Rancang saat bermain sepakbola api di halaman pesantren. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Untuk mengisi kegiatan Ramadhan, santri Ponpes Bani Rancang di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo bermain sepakbola api.

Olahraga ekstrim yang dilakukan pada Kamis malam (22/3/2024) itu, juga sebagai tradisi di ponpes, yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Seperti sepakbola pada umumnya, sepakbola api ini mempertandingkan dua tim, dengan masing-masing tim berisi empat santri.

Layaknya pertandingan resmi, sebelum bertanding, para pemain menjalani pemanasan.

Tak lupa, para pemain mendapat instruksi terkait teknik pertandingan, hingga waktu pertandingan. Untuk waktu pertandingan 2 x 5 menit.

Sebelum sepakbola api dimulai, Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Agus Hasan Muktasim Billah membaca doa di hadapan para pemain.

Doa untuk memohon agar selama pertandingan tidak ada kendala serta para peserta diberi kekuatan saat menendang bola api.

“Sepakbola api ini merupakan tradisi di Ponpes Bani Rancang untuk mengisi bulan Ramadhan. Pelaksanaannya dilakukan setelah salat tarawih dan tadarus,” ujar Agus.

Sepakbola api ini semakin meriah dengan adanya dukungan puluhan santriwati di pinggir lapangan. Bahkan tak hanya bersorak mendukung timnya masing-masing, para santriwati ini juga membawa bendera, serta sesekali bernyanyi.

Hingga 2 x 5 menit pertandingan, skornya 1-0. Namun, bukan skor kemenangan yang dicari pada tradisi sepakbola api ini. Utamanya, mempererat silahturahmi antar-santri selama bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah hingga pertandingan berakhir para pemain tidak ada yang terluka, atau kulit kakinya terbakar. Sepakbola api ini dilakukan juga untuk melestarikan tradisi pesantren terdahulu di Indonesia,” Agus menambahkan.

Santri yang juga pemain sepakbola api, M. Faris Nur Hidayat mengaku, selama bermain sepakbola api, saat menendang bola kakinya tidak terasa panas, malah seperti menendang bola plastik.

“Sepakbola api ini tradisi di Ponpes Bani Rancang yang dilaksanakan setelah tarawih dan tadarus. Ahamdulillah tim saya tadi memenangkan pertandingan dengan skor 1-0,” tutur Faris. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Ada Festival Segoro Topeng Kali Wungu di Lumajang, Bikin Pelaku UMKM Sumringah

25 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Tari Sodoran di Hari Raya Karo Pukau Wisman

20 Agustus 2024 - 18:26 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran

20 Agustus 2024 - 17:34 WIB

Trending di Budaya