Lumajang,- Hujan lebat di kawasan puncak Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Kamis (18/4)24) sore, membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) banjir. Bahkan 3 jembatan putus akibat banjir lahar hujan dari gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.
Tiga jembatan yang rusak meliputi Jembatan Limpas di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian dan Jembatan Kloposawit, akses penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.
Jembatan ketiga adalah Jembatan Jurangmangu, yang merupakan jalur penghubung antara Dusun Srebet, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko dengan Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang.
“Hari ini, jembatan penghubung antara Dusun Srebet dengan Desa Labruk Lor sudah putus dan tidak bisa dilewati,” kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono, dalam unggahan videonya, Kamis (18/4/2024).
Sementara, Suwarno, warga Desa Tumpeng menyayangkan putusnya jembatan Kloposawit. Menurutnya jembatan tersebut baru selesai dibangun. Namun akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, jembatan ini putus lagi.
“Sangat disayangkan, padahal jembatan ini baru selesai dibangun, sekarang sudah putus lagi,” ungkap Suwarno.
Sekedar informasi, Jembatan Kloposawit dibangun ulang dengan model bailey sepanjang 39 meter dan lebar 4,2 meter. Awalnya, kekuatan jembatan bailey ini diperkirakan bertahan hingga 50 tahun.
Kasubbag Humas Polres Lumajang Ipda Sugiarto menambahkan, derasnya banjir lahar hujan Gunung Semeru juga menghantam Jembatan Gondoruso.
“Itu diakibatkan oleh banjir lahar hujan Gunung Semeru di kawasan DAS Besuk Kobokan,” kata Sugiarto saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya.
Dijelaskan Sugiarto, data yang ia terima, total sudah ada 3 tiga jembatan yang putus akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
“Tadi kami sudah dapat kabar kalau ada tiga jembatan yang sudah putus akibat diterjang lahar hujan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim