Probolinggo,- Lautan manusia memenuhi halaman Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Pajarakan, Kabupaten Probolinggo dalam haul almarhum Al-Arif Billah KH. Moh. Hasan ke-71, pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Sabtu (20/4/2024) pagi.
Meski cuaca terik, antusiasme jemaah tidak surut. Bahkan tidak hanya halaman pesantren, para jemaah yang datang dari berbagai daerah juga meluber hingga ke jalan raya.
Para jemaah haul ingin meneladani sekaligus mengenang jasa ulama besar dan pejuang Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal dengan sebutan Kiai Hasan Sepuh tersebut.
Almarhum Kiai Hasan Sepuh Genggong, lahir di Desa Sentong Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, pada 27 Rajab 1259 H atau bertepatan pada tahun 1840 M.
Beliau kemudian wafat pada usia 115 tahun di Genggong, tanggal 11 Syawal 1374 H atau bertepatan pada 1 Juni 1955 M.
“Kita semua yang hadir di haul ini tentu berharap barokah dari beliau Kiai Hasan Sepuh,” terang KH. Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, cucu KH. Hasan Genggong sekaligus Pengasuh PZH Genggong saat ini.
Punya Banyak Keistimewaan
Membludak para jemaah haul, tak lain karena jemaah ingin mendapatkan barokah dari Kiai Hasan Genggong yang dikenal mempunyai banyak keistimewaan dan karomah.
Kiai Hasan Genggong adalah kiai yang sangat dihormati, beliau adalah salah satu ulama yang dimintai pertimbangan ketika para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan jamiyah tersebut.
Kewalian Kiai Hasan Genggong sudah diketehui sejak nyantri di Kiai Kholil Bangkalan, maka tak heran jika kisa kisah tentang karomahnya banyak diketahui masyarakat.
Kiai Hasan Genggong merupakan anak pembuat genting. Meski begitu, tidak menyurutkan niatnya untuk mecari ilmu bahkan sampai ke Mekkah dan Madinah.
Beliau adalah ulama yang zuhud, sehingga tidak sedikit para ulama lain yang menaruh hormat pada beliau. Selain itu karomah beliau yang luar biasa menjadikannya sosok kiai yang karismatk dan sangat disegani.
Selain sebagai pemimpin spiritual, Kiai Hasan juga dikenal sebagai penjaga tradisi lokal. Di tengah arus modernisasi, beliau berhasil menjaga keberlangsungan budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyangnya.
Dalam hal ini, Kyai Hasan telah menjadi penjaga api yang menjaga kehangatan tradisi, sementara juga mempromosikan harmoni antar generasi.
Keistimewaan lain dari Kyai Hasan adalah peran aktifnya dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Melalui berbagai program sosial dan kegiatan amal, beliau telah memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
Ini menunjukkan bahwa beliau tidak hanya seorang pemimpin rohani, tetapi juga seorang pelayan masyarakat yang peduli dan lemah lembut.
Dengan kearifan dan kebaikan hatinya, Kyai Hasan Genggong telah melampaui batas-batas waktu dan menjadi cahaya bagi masyarakatnya.
Warisan keistimewaan dan kebijaksanaan yang beliau wariskan akan terus menginspirasi dan memperkaya kehidupan mereka yang datang setelahnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim