Lumajang,- Untuk mempercepat penurunan angka Stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyiapkan 268 Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang sebelumnya telah dilatih. Ratusan KPM ini akan disebar di 250 desa.
“Kami memiliki 268 KPM yang tersebar di 205 desa, dimana seluruh KPM ini telah terlatih dalam penanganan stunting,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, Jumat (31/5/24).
Menurut Agus, saat ini pemerintah memang tengah fokus dalam menurunkan stunting, sebab stunting dinilai ini bisa berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Stunting juga akan berdampak pada tingkat kecerdasan hingga dibawah 20 persen dari rata-rata manusia,” jelas Agus.
Oleh karenanya, pihaknya mendorong KPM untuk terus berusaha mendampingi para remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, hingga balita yang ada di masing-masing desa agar desa terbebas dari stunting.
“Dengan memberikan pemahaman yang cukup kepada masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya faktor ini dapat meningkat, sehingga angka stunting di Lumajang dapat ditekan secara signifikan,” ungkapnya.
Menurut Agus, asupan gizi yang baik sangat penting karena status gizi calon pengantin akan memengaruhi pertumbuhan janin selama kehamilan.
“Hal yang sudah dilakukan teman-teman KPM ini adalah memperhatikan asupan gizi calon pengantin, karena kami menyadari rata-rata kasus seperti ini berasal dari keluarga tidak mampu,” ia menambahkan.
Agus menyebut, salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah tingginya angka perkawinan dini dan nikah siri. Hal tersebut menjadi faktor utama penyebab stunting di kota pisang.
“Teman-teman KPM telah berupaya keras mengedukasi para pengantin muda agar bersedia menjalani bulan madu dengan sempurna. Ini berarti menunda kehamilan hingga usia yang lebih matang dan memungkinkan, yang pada gilirannya dapat menghambat proses terjadinya stunting anak,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim