Pasuruan,- Pasca mengantongi surat rekomendasi sebagai Bakal Calon (Balon) Bupati Pasuruan dari PKB, KH Abdul Mujib Imron atau Gus Mujib, kian gencar melakukan safari politik. Pada Jumat (31/5/2024), Gus Mujib mengunjungi kantor DPD Partai Golkar setempat.
Dalam kunjungan itu, Gus Mujib didampingi oleh sejumlah pengurus DPC dan Fraksi PKB Kabupaten Pasuruan. Di kantor partai berlambang beringin itu, Gus Mujib ditemui oleh politisi senior Partai Golkar, Udik Djanuantoro.
Gus Mujib menekankan pentingnya kerjasama lintas partai dalam membangun Kabupaten Pasuruan yang lebih baik. Arahan DPP PKB yang tertuang dalam rekomendasi tahap pertama, juga agar menjalin komunikasi dengan partai-partai lain.
“Ini sudah kita lakukan dengan teman teman DPC PKB serta fraksi, jni yang keempat kalinya dan akan terus kami lakukan untuk melakukan tugas dan kewajiban dari DPP,” kata Gus Mujib.
Mengenai siapa yang akan menjadi pasangan calon wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Pasuruan November mendatang, menurut Gus Mujib, hal itu adalah keputusan DPP dalam rekomendasi kedua.
“Untuk yang memasangkan adalah pimpinan di DPP PKB. kami hanya melaksanakan tugas dengan silaturahim,” ucap eks Wakil Bupati Pasuruan ini.
Gus Mujib juga memaparkan sejumlah niatnya maju pada Pilbup Pasuruan. Ia mengatakan ada PR besar yang masih perlu diselesaikan. Salah satunya mengentaskan disparitas wilayah yang terjadi di Kabupaten Pasuruan.
Menurutnya, revisi Perda RTRW yang sudah tuntas merupakan modal penting untuk menggencarkan pemerataan pembangunan di Kabupaten Pasuruan.
“Dengan tekad bersama, kami berharap dapat menghilangkan kesenjangan antara wilayah barat dan timur. Semoga impian ini dapat segera menjadi kenyataan,” urai dia.
Udik Djanuantoro mengaku terinspirasi oleh visi Gus Mujib dalam mengatasi kesenjangan geografis. Sebagai politisi senior, ia menyebut bahwa penyelesaian disparitas wilayah merupakan fokus pembangunan yang harus dilakukan pemerintah daerah pada masa mendatang.
“Visi yang diusung oleh Pak Kiai (Gus Mujib, red) sangat mengena bagi kami. Sejujurnya, semangat kami selama ini juga tercurah dalam menangani masalah serupa,” ungkap Udik.
Dia menegaskan bahwa disparitas wilayah tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi masyarakat, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas.
Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan perhatian yang komprehensif pada semua aspek wilayah timur untuk menyelesaikan masalah ini.
“Perbedaan di wilayah timur tidak hanya terlihat dari segi ekonomi, tetapi juga meliputi aspek SDM dan alokasi anggaran. Namun, sebelum visi yang diusung oleh Pak Kiai dapat diwujudkan, kami semua harus berdoa agar terlebih dahulu berhasil mendapatkan jabatan (bupati),” ujarnya.
Sementara itu, mengenai arah politik Partai Golkar, Udik menjelaskan bahwa keputusan tersebut tergantung pada keputusan DPP.
“Kami akan melaporkan pertemuan ini kepada DPP dan juga meminta arahan terkait langkah politik Partai Golkar di Pilbup Pasuruan ke depannya,” tambahnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim