Lumajang,- Satu korban tanah longsor di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, hingga Jum’at (7/6/24) masih belum ditemukan. Sementara satu korban lainnya sudah ditemukan, Kamis (6/6/24) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Kemarin satu korban yang ditemukan lagi, atas nama Rohim warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Komandan Operasi SAR, Rudi Prahara, Jumat (7/6/24).
Rohim menyampaikan, korban ditemukan di kedalaman 20 meter dari lokasi penemuan korban kedua, Dwi Suprapto. Dwi Suprapto sendiri ditemukan lebih dulu sebelum korban atas nama Rohim ditemukan.
“Ini hasil dari kekompakan tim gabungan, yang terus menerus melakukan pencarian. Bahkan, kami juga menggunakan anjin pelacak K9 untuk mencari sisa korban tanah longsor,” imbuh Rudi.
Hingga saat ini, Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian satu korban yang masih belum ditemukan. Petugas sudah menyisir sisi barat tebing namun korban tetap tidak ditemukan.
“Dalam pencarian ini, kami tetap mengutamakan keselamatan Tim SAR, sehingga proses pencarian dilakukan di sebelah barat saja, termasuk alat berat juga diarahkan ke barat,” ujarnya.
Dengan ditemukannya Rohim, maka total sudah ada tiga dari empat korban tertimbun yang ditemukan. Korban yang pertama kalo ditemukan Kusnadi (40).
Kemudian, Rabu (5/6/24) korban kedua atas nama Dwi Suprapto ditemukan. Korban ketiga yang ditemukan adalah Rohim. Ketiga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Satu korban yang belum ditemukan adalah Junaidi (26). Pencarian terhadap pekerja tambang asal Kabupaten Malang itu sejauh ini masih terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.
“Korbannya masih ada satu yang belum ditemukan, namanya Junaid. Mudah-mudahan hari ini ditemukan,” harap Rudi.
Seperti diketahui, tanah longsor terjadi di tebing area penambangan pasir Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Selasa (4/6/24) sekitar pukul 11.30 WIB.
Musibah ini menyebabkan 4 pekerja tambang dan 2 truk pasir tertimbun material longsor. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim