Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Ekonomi · 14 Jun 2024 14:37 WIB

Jelang Panen, Jagung dan Padi di Lumajang Rusak Diserang Tikus


					DISERANG HAMA: Puluhan hektar tanaman padi dan jagung di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, rusak diserang tikus. (foto: Asmadi). Perbesar

DISERANG HAMA: Puluhan hektar tanaman padi dan jagung di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, rusak diserang tikus. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Bukannya untung, jelang musim panen para petani di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang malah buntung.

Hal ini terjadi setelah jagung dan padi yang sudah menguning, rusak terserang hama tikus. Hewan pengerat ini merusak puluhan hektar tanaman jagung dan padi milik petani di lereng gunung Semeru ini.

Hama tikus memakan jagung siap panen di beberapa area hingga tersisa tongkolnya saja. Tidak ada biji tersisa yang bisa dipanen petani.

Para petani mengaku tidak kuasa membasmi tikus-tikus yang makin berdatangan. Berbagai cara sudah dilakukan, mulai menabur obat hingga memasang jebakan.

Namun upaya itu sejauh ini tidak membuahkan hasil. Bahkan serangan hama tikus semakin ganas dan tambah brutal.

Salah satu petani jagung di Desa Kloposawit, Tomi menyampaikan, beberapa cara sudah dilakukan untuk mengusir hama tikus. Namun upayanya belum berhasil.

“Sudah tiga kali tanam gagal panen semua, upaya untuk memberantas tikus sudah dilakukan namun tetap masih banyak bahkan tambah berutal,” kata Tomi, Jumat (14/6/24).

Akibat fenomena ini, imbuh Tomi, dirinya mengalami kerugian puluhan juta rupiah per hekaternya. Jika dihitung mulai biaya pengelolaan lahan hingga nyaris panen, biaya tanam jagung cukup tinggi.

Bukan hanya lahan miliknya saja yang diserang hama tikus, menurut Tomi, jagung dan padi milik petani lainnya juga rusak diserang hama tikus.

“Kalau rugi jelas. Sekarang ya tinggal memanfaatkan sisa serangan hama tikus saja, itupun nantinya akan dibuat untuk pakan ternak sapi,” cetusnya kesal.

Hal senada disampaikan oleh petani lainnya di Desa Kloposawit, Tarmidi. Menurutnya, padi miliknya sudah beberapa kali tanam mengalami gagal panen, karena diserang hama tikus.

“Kalau sudah gini jelas rugi. Terus kami sebagai petani harus mengadu ke siapa, ke pemerintah? Pemerintah saja tidak menghiraukan nasib petaninya,” tanyanya sebal. (*)

 


Editor: Mohammad S
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 110 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi