Probolinggo,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo ditarget 77,6 persen partisipasi masyarakat (parmas) dalam kontestasi pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Probolinggo November 2024.
Target parmas tersebut, lebih besar dari capaian pemilukada sebelumnya yang digelar pada 2018 lalu.
Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Aliwafa mengatakan, harus terus bekerja keras demi mencapai target tersebut. Sebab menurutnya, sejak 2008 lalu, partisipasi masyarakat cenderung berkurang setiap pemilukada.
“Berbeda dengan pemilu presiden atau caleg yang partisipasinya terus naik. Untuk pemilukada justru turun trennya,” kata Aliwafa, Jumat (28/6/24).
Ia menjelaskan, pada 2008 lalu, partisipasi masyarakat mencapai 78 persen atau 646.073 warga Kabupaten Probolinggo yang menggunakan hak suaranya.
Saat itu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 824.782 orang. Pada Pemilukada 2013, partisipasi masyarakat mencapai 75 persen atau 629.190 warga Kabupaten Probolinggo menggunakan hak suaranya.
Saat itu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 842.890 orang. Namun pada pemilukada terakhir yang sudah digelar, jumlah partisipasi masyarakat kembali menurun.
Pada Pemilukada 2018 lalu, partisipasi masyarakat hanya 73 persen atau 628.896 warga Kabupaten Probolinggo yang menggunakan hak suaranya. Saat itu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) sejumlah 845.901 orang.
“Pemilukada November mendatang targetnya 77,6 persen. Sedangkan untuk DPT-nya, belum kami putuskan, di lapangan kami masih terus melakukan coklit,” ujarnya.
Aliwafa menambahkan, untuk mencapai target tersebut, salah satu cara yang akan dilakukan adalah dengan memasifkan kegiatan sosialisasi.
Salah satu materinya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa satu suaranya akan menentukan masa depan Kabupaten Probolinggo dari calon kepala daerah terpilih.
“Di tingkat kecamatan susah ada 120 PPK dan 72 sekretariat yang juga akan bekerja demi meningkatkan partisipasi masyarakat ini,” ia memungkasi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Haliza