Menu

Mode Gelap
Awal Oktober 2024, Ada 1.510 Janda Baru di Probolinggo Dua Bulan Rute Diperpanjang, KA Blambangan Expres Diserbu 50 Ribu Penumpang Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Bantaran Mangkir Panggilan Polisi Tidak Berniat Membunuh, Hanya Ingin Memberi Pelajaran PJU Kurang dan Tanpa Sekat Pembatas Jalan Picu Lakalantas di Piket Nol Pelaku Pembacokan Sopir Truk di Pasuruan Ternyata Residivis Kasus Serupa

Peristiwa · 5 Jul 2024 17:47 WIB

Demo Tolak Penghapusan Tunjangan Guru Honorer, PMII Lumajang Bentrok dengan Aparat


					RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi). Perbesar

RICUH: Demo PMII di depan Pemkab Lumajang, Jum'at (5/7/24) berlangsung ricuh. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kericuhan pecah saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jumat (5/7/24) siang.

Puluhan mahasiswa itu meminta Pj Bupati dan Sekda Lumajang untuk mundur dari jabatannya. Sebab mereka menilai, keduanya gagal memberikan APBD yang berpihak pada masyarakat Lumajang.

Pantauan PANTURA7.com, aksi ini diawali dengan long march dari Stadion Semeru hingga ke depan kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang. Selama long march, mahasiswa membentang banner dan poster kecaman.

Di depan Pemkab Lumajang, massa lantas sambil membakar ban bekas sebagai tanda protes atas kebijakan yang dibuat oleh Pemkab Lumajang.

Salah satu faktor yang disorot massa adalah penghapusan gaji guru non NIP, yang berlaku per tanggal 1 Juli 2024. Mereka menyayangkan kebijakan yang dianggap tidak menghargai jasa guru honorer di kota pisang.

Massa kemudian merangsek dan mencoba masuk gedung Pemkab Lumajang. Namun massa dihadang berikade aparat kepolisian dan Satpol PP yang meminta mahasiswa tetap di tempat.

Tak ayal, aksi saling dorong pun terjadi antara petugas keamanan dengan mahasiswa. Bahkan pintu gerbang Pemkab Lumajang nyaris roboh akibat aksi itu.

Untuk meredam kericuhan, Polres Lumajang terpaksa menyemprotkan water cannon. Tak berlangsung lama, kericuhan akhirnya bisa dikendalikan.

Dalam aksi ini, satu orang mahasiswa dikabarkan terluka. Massa akhirnya membubarkan diri meski materi tuntutan belum sempat dibacakan secara menyeluruh.

BAKAR BAN: Pendemo dari PMII Lumajang bakar ban saat menggelar demonstrasi di depan gedung Pemkab Lumajang. (foto: Asmadi)

Koordinator aksi, Sulaiman menyebut, sejatinya massa ngin membacakan materi tuntutan jika Pj Bupati maupun Sekda Lumajang menemui massa. Namun asa itu pupus karena keduanya tidak tampak batang hidungnya.

“Tuntutannya tidak akan kami baca, karena kami tidak bertemu dengan Pj Bupati dan Sekda Lumajang. Pada intinya kami menuntut hak-hak guru Non NIP segera dikembalikan,” kata Sulaiman. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rohim


 

Artikel ini telah dibaca 318 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

PJU Kurang dan Tanpa Sekat Pembatas Jalan Picu Lakalantas di Piket Nol

4 Oktober 2024 - 13:24 WIB

Mobil Pikap Masuk Jurang di Piket Nol Lumajang

4 Oktober 2024 - 08:49 WIB

Lima Warung Karaoke di Jalur Lingkar Selatan Kota Probolinggo Terbakar

4 Oktober 2024 - 08:14 WIB

Imbas Kecelakaan KA Pandalungan di Tongas, 4 Perjalanan KA Molor

1 Oktober 2024 - 20:12 WIB

KA Pandalungan Sasak Truk di Tongas, Sopir dan Masinis Terluka

1 Oktober 2024 - 13:20 WIB

Pasutri di Lumajang Terbakar, Istri Meninggal

26 September 2024 - 20:03 WIB

Geger! Warga Temukan Mayat Bayi di Depan Rumah, Diduga Hasil Hubungan Gelap

23 September 2024 - 14:26 WIB

Innalilahi! Pencari Rumput Tewas Tertabrak KA di Perlintasan Sebidang Pesisir

21 September 2024 - 15:43 WIB

Lapuk, Atap Pasar Kebonagung Pasuruan Ambruk

20 September 2024 - 16:16 WIB

Trending di Peristiwa