Probolinggo,- Ada tradisi unik yang digelar oleh warga Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kabupaten Probolinggo, untuk merayakan Tahun Baru Islam 1445 H.
Warga menggelar Grebeg Suro atau sedekah desa dengan membuat gunungan dari hasil bumi dan nasi tumpeng. Setelahb didoakan, gunungan hasil bumi dan tumpeng jadi objek rebutan.
Tradisi yang digelar tiap tahun pada saat tahun Baru Islam ini diawali dengan mengarak dua gunungan yakni gunungan berisi hasil bumi, dan gunungan nasi tumpeng sejauh sekitar 1 KM, Sabtu (13/7/24) malam.
Warga mengambil rute dari Kantor Kecamatan Kanigaran, hingga di jalan Asahan. Setibanya di titik perebutan tepatnya di Padepokan Wali Songo, iring-iringan menjalani prosesi penyambutan atau penyerahan dua gunungan.
Kemudian, dua gunungan Grebeg Suro didoakan dengan pembacaan surat yasin hingga doa bersama, dipimpin oleh tokoh agama setempat.
“Jadi makna dari acara menyambut Tahun Baru Islam, atau Grebeg Suro ini mensyukuri hasil bumi yang didapat, meskipun sejumlah masyarakat tidak memiliki ladang dan sawah namun tetao harus di syukuri,” ujar Pengasuh Yayasan Padepokan Walisl Songo, Ahmad Kusnadi.
Setelah prosesi doa bersama usai, dua gunungan tersebut diperebutkan oleh ratusan warga yang menghadiri acara. Anak kecil hingga orang dewasa, terlibat dalam rebutan tersebut.
“Harapannya, dengan tradisi ini warga dilimpahi keberkahan, rezeki, kompak, dan juga selalu hidup rukun,” pungkasnya.
Salah satu warga, Siti Rukmana mengaku sengaja datang ke acara itu karena ingin mendapatkan gunungan. Setelah berebut dengan warga lainnya, Rukmana mendapatkan pisang, jagung dan bawang prei.
“Saat mulai berebut, saya mengambil hasil bumi. Alhamdulillah dapat buah-buahan dan sayuran. Harapan saya, kedepan kita mendapat keberkahan dan keselamatan,” cetus Rukmana. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim