Menu

Mode Gelap
Komposisi Pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo Terbentuk, Gerindra Utus Pendatang Baru Hari Terakhir Libur Maulid, KAI Daop 9 Jember Berangkatkan 10 Ribu Penumpang Bacawagub Jatim Gus Hans Blusukan di Pasuruan, Perkuat Dukungan di ‘Jalur Hijau’ Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut Miliki 11 Ribu Suara, PKS Kota Probolinggo Optimis Bisa Menangkan Habib Hadi – Zainal Arifin Seperti Era Kerajaan, Petani Lumajang Saling Serang Lawan Tikus

Ekonomi · 23 Jul 2024 18:40 WIB

Stok Menipis, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Tembus Rp100 Ribu


					MAHAL: Pedagang cabai rawit di Pasar Baru, Kota Probolinggo sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MAHAL: Pedagang cabai rawit di Pasar Baru, Kota Probolinggo sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Setelah sebelumnya menyentuh harga Rp 50 per kilogram (kg) harga cabai rawit di Kota Probolinggo melonjak hingga Rp 100 ribu per kg. Naiknya harga cabai rawit karena pasokan dari pedagang hingga distributor menipis.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru, harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kg dari sebelumnya Rp 50 ribu per kg.

Pedagang cabai, Siti Aminah mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini sejak empat hari lalu dan puncaknya, Selasa (23/7/2024) hari ini yang mencapai Rp 100 per kg.

“Harga cabai di pasar macem-macem, ada yang Rp 90 ribu ada yang 100 ribu per kilo tergantung harga kulakan yang didapat masing-masing pedagang,” ujar Aminah, Selasa (23/7/24).

Kenaikan harga cabai rawit ini lantaran hampir semua daerah penghasil cabai rawit sedang tidak panen. Ada yang baru tanam atau sawahnya masih ditanami tanaman lain, sehingga mempengaruhi pasokan cabai rawit.

Untuk di Probolinggo salah satu penghasil cabai rawit, di daerah Kecamatan Bantaran, saat ini banyak petani yang baru tanam.

“Biasanya saya kulak di daerah Bantaran, tapi karena baru tanam, sehingga saya ambil dari pasar di Surabaya yang harga kulaknya mencapai 80 hingga 85 ribu per kilo,” papar dia.

Sementara pedagang cabai rawit lain, Atnima mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini terjadi saat pasokan dari distributor menipis.

Selain itu, dibarengi dengan pembelian dari masyarakat yang juga berkurang cukup drastis.

“Karena mahal, banyak pedagang yang menjual bawang merah ini per ons seharga Rp 10 ribu karena pasokan cabai rawit belum normal, diperkirakan harganya juga akan terus naik,” cetus Atnima. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Kopi Senduro Lumajang Naik, Petani Senang

15 September 2024 - 16:22 WIB

Serangan Hama Tikus Tak Menyurutkan Petani Lumajang Tetap Tanam Padi

10 September 2024 - 15:39 WIB

Terdampak PMK, Produksi Susu Sapi di Lumajang Menurun

10 September 2024 - 13:38 WIB

Harga Cengkeh di Lereng Semeru Lumajang Turun, Petani Menjerit

3 September 2024 - 12:16 WIB

Berantas Mafia Pupuk, Kejari Kabupaten Probolinggo Gandeng LIRA

20 Agustus 2024 - 20:57 WIB

Bansos bagi Masyarakat Miskin dan Stunting Ngadat, Pemkab Lumajang; Sabar

20 Agustus 2024 - 17:38 WIB

Bangun Big Data UMKM, Pemkab Lumajang Sebar Enumerator

10 Agustus 2024 - 23:02 WIB

Tekan Inflasi, Pemkab Lumajang Perkuat Investasi Sektor Pertanian

4 Agustus 2024 - 21:07 WIB

Hama Tikus Rusak Jagung dan Padi, Petani Lumajang Ramai-ramai Tanam Tembakau

2 Agustus 2024 - 18:42 WIB

Trending di Ekonomi