Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Pendidikan · 23 Jul 2024 21:48 WIB

SD Negeri di Lumajang Kekurangan Murid, Kok Bisa?


					Ilustrasi siswa SD sedang belajar di kelas. Perbesar

Ilustrasi siswa SD sedang belajar di kelas.

Lumajang,- Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Lumajang kekurangan siswa baru lantaran orang tua murid banyak memilih sekolah swasta dan sekolah yang berbasis agama.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Yusuf Ageng Pangestu mengatakan, fenomena kekurangan murid SD Negeri di kota pisang terjadi karena beberapa faktor.

“Kami mencatat banyak orsng tua murit yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis agama,” kata Yusuf, Selasa (23/7/24).

Fenomena ini tentu menjadi peringatan bagi dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Lumajang. Pasalnya kebanyakan orang tua murid lebih memilih tambahahan pendidikan, selain pendidikan formal.

Adanya fenomena tersebut bukan tanpa sebab. Orang tua menilai, sekolah swasta berbasis agama mampu menawarkan banyak hal.

“Selain mendapat pendidikan formal, mereka juga mendapatkan pendidikan tambahan,” imbuh Yusuf.

Dinas Pendidikan maupun SD di Kabupaten Lumajang bukan kekurangan promosi, melainkan karena kultur masyarakat yang memilih anaknya untuk mengenyam pendidikan di sekolah yang berbasis agama.

“Nah, itu yang menjadi salah satu faktor penyebab minimnya minat siswa bersekolah di sekolah formal di kabupaten Lumajang,” jelasnya.

Namun Yusuf juga tidak menampik bahwa sejumlah sekolah negeri di Lumajang kurang berkualitas. Alhasil, orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta yang dinilai lebih baik.

“Ini tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah di Lumajang, tetapi fenomena ini tidak bisa diabaikan begitu saja,” ucapnya.

“Ini menunjukkan pendidikan harus ada perubahan yang lebih baik guna menghindari masalah di masa mendatang,” Yusuf memungkasi. (*)

 


Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 137 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Trending di Pendidikan