Probolinggo,- Selama dua hari, Jumat-Sabtu (26-27/7/2024) ratusan fotografer dari puluhan negara mengunjungi Kota Probolinggo.
Kunjungan fotografer ini untuk mengabadikan momen dan dan budaya di Kota Probolinggo dan juga sebagai ajang pengenalan Kota Probolinggo.
Kedatangan 220 fotografer dari 22 negara yang tergabung dalam Photography Society of America (PSA), bersama Art Photograpy of Indonesia mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo.
Adapun kegiatan yang dilaksanalan selama dua hari ini mulai dari kunjungan ke Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Gereja Merah, Festival Layang-layang, Kerapan Sapi Brujul, hinga pagelaran tari kolosal Kiprah Lengger dan Jaran Bodag yang dilaksanakan di Pantai Permata.
Selama mengikuti kunjungan ke berbagai destinasi wisata dan budaya, para fotografer ini mengabadikan tiap momen yang mereka datangi selama tour di Kota Probolinggo.
International Relationship Vice President PSA, Agatha Bunanta mengatakan, kedatangan ratusan fotografer dunia ini salah satunya untuk mengangkat destinasi wisata di Kota Probolinggo. Persiapan acara ini dilakukan sejak setahun yang lalu.
“Terlebih selain destinasi wisata, fotografer dikenalkan budaya tradisional Kota Probolinggo agar lebih dikenal di dunia internasional. Diantaranya sapi brujul, hingga Gereja Merah,” katanya.
Nantinya hasil karya fotografer ini akan disebar secara swadaya melalui media sosial. Juga disebar melalui jaringan yang dimiliki salah satunya yakni, jaringan media di negara fotografer berasal.
“Selain ke Kota Probolinggo, rombongan juga berkunjung ke sejumlah kota, di antaranya Yogyakarta dan Solo,” imbuh Agatha.
Sementara, Pj Walikota Probolinggo, Nurkholis mengatakan, kunjungan 220 fotografer ini sangat baik untuk mengeksplorasi Kota Probolinggo.
Pemkot Probolinggo akan berupaya mengadakan even selama setahun, sehingga wisatawan yang hendak datang dapat mengetahui even apa saja di Kota Probolinggo.
“Selama dua hari di Kota Probolinggo, para fotografer ini cukup puas, meskipun ada beberapa masukan, namun kita anggap sebagai saran untuk perbaikan agar ke depannya lebih baik lagi,” ujar Nurkholis.
Harapannya, ke depan akan ditingkatkan terkait sarana dan prasarana, termasuk fasilitas tambahan di destinasi wisata di Kota Probolinggo.
“Kemudian tanggal even harus sesuai dan juga jika ada komunitas dari luar negeri lagi yang datang kita sambut, karena menjadi salah satu ajang promosi,” papar dia. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim