Menu

Mode Gelap
Musim Kemarau, 16 Desa di Kabupaten Probolinggo Krisis Air Bersih Gunakan KTP Palsu, Spesialis Penggelapan Mobil Rental Ditangkap Jajal Adrenalin, Naik Jip Susuri Jalur Mata Air Gunung Semeru Pasutri di Lumajang Terbakar, Istri Meninggal Bikin Bangga! Atlet Kota Probolinggo Sumbang 9 Medali dalam Ajang PON ke-21 Sah! Pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo Dilantik

Peristiwa · 1 Agu 2024 15:23 WIB

Protes Pencemaran Sungai, Warga Empat Desa di Pasuruan Tutup Jalan


					PROTES: Warga empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, turun jalan untuk memprotes pencemaran sungai di lingkungannya. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PROTES: Warga empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, turun jalan untuk memprotes pencemaran sungai di lingkungannya. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi unjuk rasa di jalan raya Bangil-Pandaan, Kamis (1/8/2024) pagi.

Mereka menuntut agar perusahaan yang diduga menjadi penyebab pencemaran sungai segera menghentikan aktivitas yang merusak lingkungan.

Aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini membuat arus lalu lintas di jalan raya tersebut lumpuh total.

Para demonstran dari 4 desa yakni Desa Bujang, Ngembe, Kenep, dan Sidowayah, menutup jalan raya Bangil- Pandaan dengan membawa berbagai poster dan spanduk untuk menyampaikan tuntutan.

“Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi sungai yang tercemar. Kami ingin sungai kembali bersih,” ungkap Selamet, salah seorang warga Desa Bujang.

Senada dengan Selamet, Heri Sucahyo, tokoh masyarakat Desa Bujang, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak perusahaan yang selama ini dinilainya cuci tangan.

Menurutnya, pencemaran sungai telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar.

“Kami berharap pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas perbuatannya dan segera melakukan upaya perbaikan. Sungai ini adalah sumber kehidupan kami,” cetus Heri.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten, Taufiqul Ghoni berjanji untuk memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak perusahaan, yang dijadwalkan berlangsung, Jumat, (2/8/2024).

“Tadi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan menyanggupi untuk melakukan mediasi antara warga dan pihak perusahaan,” bebernya.

BLOKADE: Warga melakukan blokade jalan Bangil-Pandaan sebagai bentuk protes kepada pabrik. (foto: Moh. Rois).

Setelah mendengar janji dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan untuk memfasilitasi mediasi, massa demonstran akhirnya bersedia membubarkan diri.

Dengan tertib, warga membuka kembali akses jalan raya yang sebelumnya sempat ditutup. Harapannya, dalam mediasi besok, ada kesepakatan yang dapat menguntungkan warga. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasutri di Lumajang Terbakar, Istri Meninggal

26 September 2024 - 20:03 WIB

Geger! Warga Temukan Mayat Bayi di Depan Rumah, Diduga Hasil Hubungan Gelap

23 September 2024 - 14:26 WIB

Innalilahi! Pencari Rumput Tewas Tertabrak KA di Perlintasan Sebidang Pesisir

21 September 2024 - 15:43 WIB

Lapuk, Atap Pasar Kebonagung Pasuruan Ambruk

20 September 2024 - 16:16 WIB

Pengendara Motor Terjun ke Sungai di Tutur, Satu Tewas dan Satu Luka

19 September 2024 - 22:18 WIB

Si Jago Merah Hanguskan Gudang Milik Dinas Pertanian di Kejayan

19 September 2024 - 13:27 WIB

Terserempet dan Terlindas Truk di Gempol, Pelajar Tewas

18 September 2024 - 14:44 WIB

Bakar Sampah Sembarangan, Lahan di Dua Lokasi Terbakar

17 September 2024 - 17:53 WIB

Tindakan Berbahaya Viral di Medsos, Wisatawan Nekat Masuk Kawah Bromo

15 September 2024 - 17:24 WIB

Trending di Peristiwa