Lumajang,- Untuk mengendalikan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), terus berupaya agar harga cabai tetap terjangkau.
“Lumajang memiliki potensi pertanian yang unggul, khususnya dalam produksi cabai. Namun, produk unggulan ini juga berkontribusi terhadap inflasi di Lumajang,” kata Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, Minggu (4/8/24).
Ia menambahkan, untuk mengentaskan inflasi di kota pisang, pemerintah daerah harus senantiasa mampu menciptakan iklim investasi berkesinambungan dan menggerakkan sektor ekonomi yang produktif.
“Dengan begitu, inflasi yang terjadi di Lumajang segera hilang jika penerapan tersebut ada keberlanjutannya. Sehingga perdagangan komoditas cabai serta UMKM Lumajang terus mengalami peningkatan,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut dari penguatan investasi tersebut, pasokan stok dan harga komoditas dapur, khususnya cabai, harus benar-benar dijaga ketersediaan dan perputaran harganya.
“Mulai dari cabai rawit, cabai keriting, maupun produk UMKM lainnya,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui , harga cabai merah keriting di Lumajang, kini mencapai Rp23.500 ribu di tingkat petani. Tentu saja, harga jual tersebut membuat para petani sumringah.
Muklis, salah satu petani cabai di Desa Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang mengatakan, harga cabai keriting saat ini disyukuri petani, karena harga jualnya cukup baik.
“Alhamdulillah, harga jual cabai merah keriting saat ini dikisaran Rp23.500 ribu per kilogramnya,” ucapnya bersyukur. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moh. Rochim