Menu

Mode Gelap
Selamatkan Lingkungan, Gen-Z Luncurkan Gerakan ‘Sahabat Pohon’ di Gunung Lemongan Perbaikan Pipa PDAM Putus di Pulau Gili Dikebut, Ditinjau Langsung Pj. Bupati KPU Kota Pasuruan Tetapkan Perolehan Suara Pilwali 2024, Adi-Nawawi Raih 81 Persen, Kotak Kosong 19 Persen TNI-AU Latihan Tempur di Lumajang, Warga Terhibur Residivis Narkoba asal Madura Tertangkap di JLS Probolinggo, Polisi Nyaris Terkecoh Bantu Warga Pulau Gili Ketapang, Polres Probolinggo Kirim Bantuan Air Bersih

Pendidikan · 16 Agu 2024 19:38 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah


					Ilustrasi remaja putus sekolah. Perbesar

Ilustrasi remaja putus sekolah.

Lumajang,- Sebanyak 5.848 pelajar di Kabupaten Lumajang gagal melanjutkan sekolah. 4.145 diantaranya adalah siswa SMP yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

Kemudian, 1.703 siswa SD tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP. Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak putus sekolah.

Diantaranya karena ketidakmampuan orang tua, broken home, merantau ke luar daerah,bekerja untuk mendapatkan uang dan sejumlah faktor lainya.

“Selain itu, orang tua yang memilih pondok pesantren sebagai tempat pendidikan meski tidak memiliki sekolah formal,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Lumajang, Yusuf Ageng, Jumat (16/8/24).

Disisi lain, kasus pernikahan dini juga menjadi penyebab utama banyaknya siswa putus sekolah. Bahkan kasus ini sudah sering terjadi di kawasan pelosok Lumajang.

“Rata-rata siswa putus sekolah karena pernikahan dini ini didominasi pelajar yang telah selesai di bangku SMP dan tidak melanjutkan sekolah ke SMA,” ungkapnya.

Tak hanya itu, banyak siswa yang sudah lulus SMP langsung mencari pekerjaan, salah satunya di tambang pasir. Sebab, pekerjaan tersebut amat menggiurkan untuk meraup rupiah.

“Alasannya, bekerja di tambang sebagai kuli angkut pasir bisa menghasilkan uang tunai Rp200 ribu per hari,” imbuh Yusuf.

Untuk mengatasinya, tambah Yusup, berbagai upaya dilakukan agar bisa memberi pemahaman kepada setiap orang tua yang anaknya putus sekolah.

“Kami sudah melakukan jemput bola, untuk memberi pemahaman kepada setiap orang tua. Sebab, ijazah sangat dibutuhkan untuk masa depan seorang anak,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohamad S
Publisher: Nuri Maulida


 

Artikel ini telah dibaca 75 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Miris! Genteng SDN Bimo Probolinggo Ditutupi Banner Agar tak Bocor

6 Agustus 2024 - 15:51 WIB

Trending di Pendidikan