Menu

Mode Gelap
Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

Wisata · 18 Agu 2024 19:09 WIB

TNBTS dan Tokoh Tengger Kembalikan Identitas Destinasi Wisata di Bromo


					DIKEMBALIKAN: Petugas TNBTS dan Tokoh Suku Tengger berfoto di depan tulisan nama 'Lembah Watangan' yang sebelumnya bernama Bukit Telletubies. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

DIKEMBALIKAN: Petugas TNBTS dan Tokoh Suku Tengger berfoto di depan tulisan nama 'Lembah Watangan' yang sebelumnya bernama Bukit Telletubies. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) bersama tokoh adat Suku Tengger resmi mengembalikan tiga nama destinasi wisata di Gunung Bromo ke nama asalnya.

Pengembalian nama tiga destinasi ke nama sebelumnya karena memiliki sejarah.

Pengembalian tiga nama destinasi di Gunung Bromo ke nama sebelumnya ini dilakukan setelah pelaksanaan upacara HUT ke-79 RI di Kaldera Bromo.

Pengembalian nama ini ditandai dengan penandatanganan deklarasi yang dilakukan oleh BBTNBTS, tokoh masyarakat Tengger, hingga tokoh adat Suku Tengger.

Adapun tiga destinasi wisata tersebut yakni Bukit Telletubies dikembalikan namanya menjadi Lembah Watangan, Bukit Cinta dikembalikan namanya menjadi Lemah Pasar, dan Bukit Kingkong dikembalikan namanya menjadi Bukit Kedaluh.

“Jadi pengembalian nama tiga destinasi wisata di Bromo ini memang nama sebelumnya memiliki sejarah. Selain itu, pengembalian ini sebelumnya melalui pertemuan antara BBTNBTS dan tokoh adat Suku Tengger,” ujat Plt Kepala TNBTS, Nur Patria Kurniawan.

Salah satu sejarah yang terdapat di mana destinasi wisata tersebut yakni, Lembah Watangan atau Bukit Telletubies memiliki sejarah yang dulunya dataran rendah yang 1.000 tahun lalu ditumbuhi pepohonan vegetasi asi Tengger.

Karena usia pohon-pohon tersebut roboh dan karena saking banyaknya pohon (watang) yang roboh akhirnya lokasi tersebut dinamakan Lembah Watangan.

Ketua Paruman Dukun Tengger, Sutomo mengungkapkan, usulan pengembalian nama tempat wisata di Bromo ini telah dilakukan sebelumnya, namun baru terwujud pada hari ini.

Pengembalian nama tersebut memiliki sejarah dan kaitannya dengan kesejarahan Tengger keseluruhan.

“Jika menggunakan nama yang diberikan oleh pelaku wisata, anak cucu kita nantinya tidak mengetahui cerita yang jelas tentang kawasan ini, sehingga kami tokoh-tokoh Suku Tengger menghendaki nama-nama tersebut dikembalikan,” katanya.

Sutomo mewakili Suku Tengger berterima kasih kepada TNBTS yang telah mengembalikan nama-nama tersebut.

Kemudian bagi para pelaku jasa wisata untuk segera menyebarkan dan memberitahukan penggantian nama ini.

“Harapan saya lokasi-lokasi wisata lain juga dikembalikan namanya salah satunya Pasir Berbisik yang nama aslinya Pusung Gedhe.  Juga saya berharap kepada pelaku wisata jangan seenaknya memberikan nama seenaknya tanpa koordinasi,” pungkas dia. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wisata Lumajang Akan Ditingkatkan Fasilitasnya

12 November 2024 - 12:59 WIB

TNBTS Terapkan Tarif Baru Penggunaan Drone Rp2 Juta per Hari

2 November 2024 - 16:22 WIB

Pariwisata Lumajang Jadi Tolok Ukur Perkembangan UMKM Daerah

27 Oktober 2024 - 19:36 WIB

BB TNBTS Naikkan Tarif Tiket Masuk Bromo, ini Besarannya

25 Oktober 2024 - 16:15 WIB

Warung Godhong Gedhang Lumajang Sajikan Panorama Pedesaan dan Pemandangan Alam Pegunungan

20 Oktober 2024 - 08:08 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing ke Jatim Meningkat Tajam, Naik 77,33 Persen

13 Oktober 2024 - 11:43 WIB

Jajal Adrenalin, Naik Jip Susuri Jalur Mata Air Gunung Semeru

27 September 2024 - 13:16 WIB

Grojokan Sewu Lumajang Masuk Enam Besar di Dunia, dan Dua Besar di Asia

25 September 2024 - 17:01 WIB

Puncak B29 Negeri di Atas Awan Sajikan Panorama Alam Menakjubkan

22 September 2024 - 08:29 WIB

Trending di Wisata