Lumajang, – Berbicara soal destinasi wisata di Lumajang memang tidak ada habisnya. Pasalnya, wilayah yang berada di bawah kaki Gunung Semeru ini menyimpan banyak wisata alam yang indah dan menakjubkan.
Ada satu lagi objek wisata selain Puncak B29, Air Terjun Tumpak Sewu, Ranu Regulo, dan Ranu Pani di Lumajang. Yakni, wisata Hutan Pinus Poncosumo di Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang menjadi daya tarik baru bagi para pecinta alam.
Salah satu daya tarik tempat wisata ini adanya aliran sungai di tengah hutan pinus yang bisa dimanfaatkan untuk bermain air. Wisatawan juga bisa menggelar tikar dan bersantai (piknik) di tengah hutan pinus.
Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin menjelaskan, keistimewaan Hutan Pinus Poncosumo ini ditopang keberadaan air terjun mini dan sungai di tengah hutan. Pengunjung pun dijamin betah bermain air atau sekadar bersantai.
“Wisata ini dirancang dengan konsep alam yang menawarkan suasana nyaman dan tenang. Pengunjung dapat piknik di bawah naungan pohon pinus, menikmati udara sejuk, dan merasakan ketenangan alami,” katanya, Minggu (15/9/2024).
“Untuk camping, tarifnya hanya Rp 10.000 per tenda. Kalau sewa tenda ke kami, Rp 80.000. Fasilitas tenda berisi dua sampai empat orang, plus matras, plus keamanan,” ujar Cak Sul, panggilan akrab Samsul Arifin.
Di samping itu, wisatawan juga bisa menikmati makanan dan minuman di warung yang ditata dengan konsep klasik.
Dengan suasana yang masih alami, Hutan Pinus Poncosumo telah mencuri hati banyak pengunjung. Agar semakin banyak wisatawan yang datang, pengelola wisata terus berinovasi dan melakukan promosi melalui media sosial. Samsul mengatakan, akan terus mengembangkan spot wisata baru yang tetap menjaga keasrian alam.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keaslian alam di sini. Pengembangan akan dilakukan dengan menambah wahana tanpa merusak keindahan alami, sehingga wisatawan bisa terus menikmati suasana yang tenang dan damai,” katanya.
Dengan keindahan yang ditawarkan, Hutan Pinus Poncosumo diprediksi akan semakin populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.
Adapun untuk wisata biasa (tidak berkemah), wisatawan saat ini hanya perlu membayar seikhlasnya. Objek wisata itu dibuka pada pukul 06.00 sampai 18.00 WIB (hari biasa).
Untuk Sabtu malam Minggu, dibuka sampai pukul 21.00 WIB. Pihak desa juga melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat Bank Sampah Sumber Kahuripan, Desa Sumberwuluh guna menjaga kebersihan lokasi wisata. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra