Probolinggo,- Ditangan Syaifuddin Amrulloh (44), galon bekas yang awalnya perabotan rumah tangga biasa, berhasil disulap menjadi kerajinan tangan dengan nilai ekonomis tinggi.
Meski belum dijual resmi, namun buah tangan pria asal Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini sudah mulai memantik minat para pelanggan.
Kreatifitas memoles galon bekas dilakukan Syaifuddin di rumahnya yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Gang Buntu, RT/05, RW/02, Kelurahan Ketapang.
Pengerjaan diawali dengan membuat sketsa daun pada galon bekas menggunakan spidol. Kemudian sketsa dipotong menggunakan alat soder mengikuti alur yang sudah dipola.
Setelah dipotong, potongan dipanaskan dengan soder hingga mirip seperti daun. Proses memotong, hingga memanaskan ini membutuhkan waktu sekitar satu jam, tergantung besar kecil potongan sketsa.
Setelahnya, ditambah bunga yang dibuat dari potongan sisa galon air minum yang tidak terpakai. Proses penempelan bunga ke dalam rangkaian daun tanaman ini membutuhkan ketelitian, terutama saat proses menyambung.
“Ide awal saya membuat kejadian tanaman hias dari galon air ini saat RT saya ikut lomba lampu hias. Kemudian saya cari-cari refrensi, dari situlah akhirnya saya menemukan kerajinan dari bahan plastik bekas mulai botol, hingga galon air bekas,” kata Syaifuddin, Sabtu (28/9/24).
Agar kian cantik, pria yang akrab dipanggil Didik ini kemudian mengecat galon hasil polesan sesuai warna daun dan bunga. Kemudian, agar lebih estetik saat malam hari, Didik juga menambahkan lampu.
Untuk membuat 1 tanaman yang dilengkapi bunga dan lampu, Didik membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 4 jam. Kesulitan utama saat pengerjaan adalah proses penyambungan karena membutuhkan ketelitian dan ke hati-hatian.
Untuk sementara, Didik hanya mampu membuat dua jenis bunga saja, yakni Bunga Teratai dan Sepatu. Sementara motif lainnya, masih dalam proses uji coba.
“Saat ini masih terus promosi di media sosial, dengan harga jual kisaran Rp. 75 ribu hingga Rp. 100 ribu, tergantung besar kecil dan kesulitan pembuatan,” imbuhnya.
Kerajinan barang bekas karya Didik, selaras dengan program pemerintah yang ingin mengurangi pemanfaatan sampah plastik, demi menjaga lingkungan tetap asri dan sehat. (*)
.
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra