Lumajang, – Dengan alat seadanya masyarakat Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) milik Perhutani. Sekitar lima hektare area terdampak kebakaran yang terjadi Sabtu siang (28/9/2024) itu.
Akibat kejadian itu, setidaknya dua blok kawasan hutan produksi milik Perhutani, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bagu, BKPH Pasirian yang terletak di sekitar perbukitan Pucang Rangga, Desa Condro, Pasirian hangus terbakar.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Pasirian, Ipda Loni Roi Madona bersama Koramil mengajak masyarakat untuk melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Namun, akibat derasnya embusan angin, proses pemadaman menjadi terkendala.
“Kami langsung melakukan upaya pemadaman. Namun akibat kondisi tanaman di perbukitan yang kering serta embusan angin, proses pemadaman mengalami kesulitan. Beberapa kali kami padamkan, tak selang berapa lama kembali terbakar lagi,” katanya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, terlihat kobaran api terus merembet dari bagian bawah bukit yang merupakan kawasan hutan produksi yang terdiri dari jenis kayu johar, serta jati dan pinus.
Banyaknya dedaunan dan alang-alang yang kering akibat kemarau panjang, membuat kewalahan warga dan petugas untuk memadamkan api.
“Ditambah lagi, kondisi medan yang berbukit dan curam, serta jauhnya sumber mata air, juga menyulitkan proses pemadaman,” jelasnya.
Selang beberapa jam, akhirnya api berhasil dipadamkan tepat pada pukul 15.00 WIB, setelah mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kebakaran.
“Untuk mencegah terjadinya kebakaran susulan, petugas pemadam kebakaran juga melakukan pembasahan di area yang tidak jauh dari titik lokasi kebakaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKPH Pasirian Eko Tunggal Wahyudiono menyatakan, jika akibat kebakaran ini setidaknya kurang lebih lima hektare lahan yang terdampak.
“Dampaknya kurang lebih lima hektar yang terbakar. Semua hanya berupaya semak belukar dan daun-daun ilalang kering. Untuk tanaman produksi masih aman,” jelas Eko.
Meski demikian, pihaknya belum mengetahui apa yang menjadi penyebab kebakaran di kawasan hutan produksi milik Perhutani itu.
“Untuk penyebabnya, kami belum diketahui, namun dugaan kuat ini akibat kemarau panjang sehingga tanaman kering dan rentan terbakar, seperti kejadian tahun lalu,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra