Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Lingkungan · 17 Okt 2024 00:18 WIB

Setelah Penantian Panjang, Bunga Bangkai Raksasa Akhirnya Mekar di Kebun Raya Purwodadi


					Bunga Bangkai mekar di Kebun Raya Purwodadi. Perbesar

Bunga Bangkai mekar di Kebun Raya Purwodadi.

Pasuruan, – Setelah melalui proses perawatan yang panjang, Bunga Amorphophallus titanum, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bunga Bangkai Raksasa, akhirnya mekar di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Mekarnya bunga langka ini menjadi momen istimewa bagi para pengunjung dan pencinta flora.

Bunga bangkai tersebut mulai mekar sejak Minggu (13/10/2024) pukul 10.00 WIB. Bunga ini memiliki umbi besar yang dapat mencapai bobot hingga 50 kilogram. Selain itu, daun-daun yang tumbuh bersamaan dengan bunga ini dapat memiliki lebar hingga satu setengah meter.

Di Kebun Raya Purwodadi, masih terdapat 14 bunga bangkai lagi yang menyusul untuk berbunga dan masih dalam program kerja sama antara komunitas dan Kebun Raya Purwodadi.

General Manager Kebun Raya Purwodadi, Galendra Jaya, menjelaskan, bunga ini merupakan titipan dari hobiis lokal di Malang.

“Kami bekerja sama dengan hobiis lokal dari Malang untuk merawat umbi bunga ini. Kami sangat terkejut dan senang bisa melihat bunga ini mekar setelah melalui proses yang panjang, sekitar dua tahun yang lalu,” ujarnya.

Galendra juga menyebutkan, untuk mendukung pertumbuhan Amorphophallus, pihaknya melakukan aklimatisasi agar kondisi di kebun mirip dengan habitat aslinya yang merupakan iklim hujan tropis.

“Meskipun Kebun Raya Purwodadi memiliki lingkungan yang kering, kami berhasil menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhannya,” katanya.

Galendra menambahkan, setelah bunga layu, serbuk sari yang dihasilkan akan diteliti untuk potensi pertumbuhan umbi baru.

“Kami berharap melalui penelitian ini, bunga langka ini dapat terus tumbuh dan berkembang di Kebun Raya Purwodadi,” tuturnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan