Menu

Mode Gelap
Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Program Kartu Pupuk Subsidi Paslon 01 Dapat Disoroti Petani Lumajang Diskominfo Lumajang Ingatkan Data Pribadi Sering Digunakan Orang Tak Bertanggung Jawab

Gaya Hidup · 26 Okt 2024 12:37 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo


					OMSET NAIK: Penjual xuping atau perhiasan emas imitasi, Elvis Efniati, menunjukkan aneka model xuping di tokonya. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

OMSET NAIK: Penjual xuping atau perhiasan emas imitasi, Elvis Efniati, menunjukkan aneka model xuping di tokonya. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Perhiasan emas imitasi atau Xuping, kini banyak digemari berbagai kalangan masyarakat. Perhiasan jenis xuping, jadi salah satu alternatif terbaik kala harga emas terus merokok.

Sebagai informasi, harga emas dengan berat 0,5 gram, saat ini mencapai Rp. 810.000. Harga emas yang terus menanjak, jadi faktor utama perhiasan xuping diburu masyarakat.

Tren kenaikan penjualan xuping signifikan sejak 2 tahun terakhir atau pasca meredanya Covid-19. Hingga kini, tren penjualan xuping masih belum turun.

Atas hal itulah, Elvis Afniati (40) membuka toko xuping di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Toko emas imitasi itu ia beri yang nama ‘Berkah’.

Benar saja, sejak pertama dibuka pada tahun 2023, penjualan xuping di toko milik perempuan asal Jl. Cangkring, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, ini terus mengalami kenaikan.

“Pendapatan sekitar Rp1,9 juta hingga Rp2,5 juta. Namun jika diambil rata-rata, per bulan bisa sampai Rp2 juta,” ujar Elwis.

Jika dibandingkan dengan harga emas, menurut Elwis, harga xuping memang cukup murah. Harga per gram hanya Rp20 ribu dengan berbagai bentuk, seperti cincin, gelang, hingga kalung.

Model juga bervariatif, yang nyaman dipakai untuk anak-anak hingga orang dewasa. Jika pembeli bosan atau hendak ganti model, pembeli bisa menjualnya kembali di toko ‘Berkah’.

“Karena bentuknya mirip dengan emas, terlebih harga emas yang terus naik, membuat xuping ini digemari oleh anak muda ataupun orang dewasa yang memiliki ekonomi menengah kebawah,” imbuh dia.

Salah satu pembeli asal xuping, Holifah (39) menyebut bahwa ia tertarik membeli xuping karena bahan dan warnanya yang mirip dengan emas. Selain itu, harganya terjangkau dan bisa dijual kembali, baik cash atau dengan sistem tukar tambah.

“Xuping menjadi alternatif untuk tetap bisa bergaya. Sama seperti emas, juga bisa dijial atau tukar tambah,” ujar perempuan asal Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo ini. (*)

 


Editor:  Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers hingga Ndaru Ndarboy Hangatkan Penonton dalam Balutan Bediding Bromo

20 Juli 2024 - 15:27 WIB

Kafe D’Javu Kota Probolinggo, Tawarkan Kenikmatan Kopi dan Kereta Api

20 April 2024 - 19:41 WIB

Lebaran, Tempat Penitipan Kucing di Kota Probolinggo Sesak

11 April 2024 - 18:30 WIB

Bulan Ramadhan, Kasus Pernikahan Dini di Kabupaten Probolinggo Turun

7 April 2024 - 17:25 WIB

Alih Status, Dua Ribuan Wanita di Probolinggo jadi Janda

14 Januari 2024 - 16:59 WIB

Bakar Ikan Jadi Tradisi saat Malam Pergantian Tahun, Pedagang Ikan Ketiban Berkah

31 Desember 2023 - 22:36 WIB

Trending di Gaya Hidup