Lumajang, – Dana dusun selama ini belum pernah tersentuh oleh Bupati dan Wakil Bupati Lumajang. Kini calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma ingin membangun Lumajang dari dusun.
“Karena biasanya membangun dan menata dari kota atau membangun dari desa. Ini saya menganggap dusun ini adalah wilayah terkecil dari sebuah pemerintahan,” kata wanita yang akrab disapa Bunda Indah itu, Jumat (1/11/24).
Bunda Indah menambahkan, sebanyak 879 dusun di Lumajang akan mendapatkan Rp100 juta per dusunnya.
Untuk merealisasikan program ini dibutuhkan Rp 88 miliar per tahun. Dari mana anggarannya? Bunda Indah menegaskan, sebenarnya dana dusun ini sudah bisa dicukupi dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Menurutnya, ketika pembangun dimulai dari dusun, maka semua permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan akan merata.
Dana dusun ini harus menyentuh enam standar yakni, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perumahan dan pemukiman serta trantib linmas dan sosial.
“Misalnya, dana dusun ini bisa menyelesaikan masalah anak putus sekolah (DO) atau usia anak yang tidak pernah sekolah,” katanya.
Bunda Indah mengatakan, Kabupaten Lumajang masuk peringkat tujuh di Jawa Timur terkait anak putus sekolah (DO) dan tidak pernah sekolah.
“Jadi DO itu kurang lebih 6.000 anak yang di usia sekolah, tapi tidak pernah sekolah sekitar 4.000,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra