Menu

Mode Gelap
MUDAH Unggul dalam Survei LSI Denny JA, Elektabilitas Tembus 49,9 Persen, Rubih 22,3 Persen Datangi Kota Probolinggo, Cagub Risma Kampanyekan Pendidikan Gratis Sebanyak 28 Calon Pejabat Lumajang Ikuti Seleksi Kompetensi KAI Daop 9 Jember Dukung Efisiensi Penggunaan BBM Subsidi Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

Lingkungan · 4 Nov 2024 13:43 WIB

Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak


					Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan kolom abu. Perbesar

Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan kolom abu.

Lumajang, –  Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi, pada Senin (4/11/2024) pagi pukul 08.32 WIB.

Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi terjadi pada pukul 08.32 WIB dengan kolom abu teramati secara visual membumbung setinggi 800 meter di atas puncak Jonggring Saloko.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 04 November 2024, pukul 08:32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 114 detik,” tulis Sigit dalam laporannya, Senin (4/11/24).

Sementara itu, selama periode pengamatan 3 November 2024, pukul 00.00-24.00 WIB, dilaporkan secara  kegempaan, tercatat telah terjadi 79 kali letusan, 18 kali guguran, 5 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik, 2 kali tektonik lokal, 5 kali tektonik jauh serta 1 kali getaran banjir amplitudo 15 mm dengan durasi selama 3.041 detik.

Dalam laporannya, Sigit menyebutkan, jika saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

“Status masih waspada atau level 2,” ungkapnya.

Meski begitu, pihak PVMBG tetap mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

“Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 643 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

KAI Daop 9 Jember Dukung Efisiensi Penggunaan BBM Subsidi

6 November 2024 - 16:32 WIB

Tingkatkan Keselamatan, 9 Pos Perlintasan KA Baru Dibangun di Probolinggo

2 November 2024 - 18:14 WIB

Antisipasi Banjir, Warga Dringu Probolinggo Mulai Pasang Pembatas di Depan Rumah

31 Oktober 2024 - 17:54 WIB

Terjadi 5 Kali Kecelakaan Selama 10 Bulan, Perlintasan Liar di Lemah Kembar Probolinggo Ditutup

30 Oktober 2024 - 18:05 WIB

Dua Pos KA Dibangun, Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember

28 Oktober 2024 - 19:56 WIB

Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Pulihkan Ekosistem, Gunung Arjuno-Welirang Tutup Sementara Mulai 1 November

27 Oktober 2024 - 16:34 WIB

Jatim dan Bali Tanpa Hujan Selama 2 Bulan, BMKG Tetapkan Status Awas Kekeringan Meteorologis

27 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Pengguna Makin Membludak, Sepeda Listrik Dilarang Dikendarai di Jalan Raya

26 Oktober 2024 - 16:48 WIB

PT. KAI Daop 9 Bongkar Bantalan Rel Kayu, Diganti dengan Bantalan Sintetis

22 Oktober 2024 - 18:33 WIB

Trending di Lingkungan