Lumajang, – Upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) diharapkan menghasilkan dokumen perencanaan sebagai pedoman implementasi program Universal Salt Iodization (USI) bagi Tim Penanggulangan GAKI Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono berharap, peta jalan (road map) penanggulangan GAKI ini bukan sekadar menjadi dokumen semata namun diimplementasikan dalam pelaksanaan program yang disusun oleh Pemkab Lumajang.
“Saya harap Kepala Bappeda selaku Ketua Tim GAKI, untuk teman-teman perangkat daerah yang berkontribusi langsung pada GAKI ini pada proses perencanaan penganggaran menjadi perhatian, agar apa yang kita rumuskan bisa kita terapkan dengan baik selama lima tahun ke depan,” kata Agus Triono di CCROOM Kantor Bupati Lumajang, Selasa (5/11/2024).
Ia menjelaskan, kondisi kekurangan (defisiensi) iodium pada anak tidak hanya dipengaruhi oleh konsumsi saat usia muda, namun konsumsi iodium oleh ibu saat mengandung juga berpengaruh terhadap risiko anak mengalami defisiensi.
Defisiensi iodium pada ibu hamil dihubungkan dengan kejadian abortus, keguguran, kelainan kongenital, dan kematian janin.
“Secara umum stereotype masyarakat kalau kekurangan iodium dikhawatirkan takut terkena gondok. Tetapi di berbagai literatur juga bisa berdampak pada keguguran, kematian janin, hingga gangguan tumbuh kembang anak, kretinisme atau kerdil. Itulah mengapa ibu-ibu hamil disarankan mengonsumsi garam iodium,” jelasnya.
Sementara itu National Program Officer, Food Fortification Indonesia, Ardhiani Dyah Priamsari menjelaskan, penyusunan road map penanggulangan GAKI ini salah satu tujuannya adalah untuk menurunkan angka stunting di Lumajang.
Oleh karenanya melalui Tim GAKI Lumajang, ia berharap kesadaran masyarakat akan GAKI serta arti pentingnya iodium bagi pertumbuhan fisik dan intelektual.
“Pentingnya intervensi memaksimalkan Road Map Penanggulangan GAKI sebagai upaya penurunan stunting,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra