Probolinggo,- Diduga hendak melakukan praktik money politics (politik uang), tiga orang pria di Kota Probolinggo, diamankan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.
Penangkapan 3 orang ini berawal, saat dua pemuda tepergok hendak bagi-bagi uang kepada warga di Jalan KH. Hasan Genggong, Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Minggu malam (24/11/24).
Dalam tas yang dibawa salah satu pemuda, terdapat amplop berisi uang dan stiker paslon nomer urut 03. Saat kepergok, dua pemuda ini mengenakan kaos paslon nomer urut 04.
Setelah ditelusuri, selain 2 pemuda, terdapat 1 orang lain, yang diduga juga terlibat politik uang, yang diketahui merupakan warga Kelurahan Sumbertaman. Selanjutnya, tiga orang ini dibawa ke kantor Panwascam Wonoasih untuk dimintai keterangan.
“Jadi, ada kejadian bahwa dua orang yang menggunakan kaos Handal Bersinar hendak melakukan money politik. Dari keterangannya juga ada pengiriman amplop oleh ojek online sebelum pukul 12.00 WIB,” ujar Calon Wali Kota Probolinggo nomer urut 04, Habib Hadi Zainal Abidin.
Petugas Panwascam Wonoasih juga menemukan chatt (pesan) pribadi Whatsapp (WA) dari paslon, yang menyampaikan bahwa ada titipan untuk dititipkan ke salah seorang bernama Winda sebagai ‘finishing’.
“Karena sudah jelas, saya meminta kepada masyarakat untuk waspada manipulasi seragam yang digunakan. Kemudian kepada Bawaslu untuk dapat diproses karena bukti dan saksi sudah lengkap,” pinta Habib Hadi.
Terkait hal ini, Calon Wali Kota nomor urut 03, dr. Aminuddin saat ditemui mengaku aneh ada orang menggunakan baju Handal namum membawa stiker 03 untuk melakukan praktik-praktik yang dapat menodai kesakralan pesta demokrasi.
“Saya pastikan tidak ada instruksi seperti itu, kita ingin melihat bagaimana proses pemilu itu berjalan dengan baik. Tentunya ada bada -badan tertentu yang akan menangani hal tersebut,” cetus dr. Amin.
Terkait orang yang diamankan dan karyawannya yang disebut mengirimkan uang, dr. Amin menyebut bahwa ketiga orang tersebut bukan merupakan tim suksesnya.
Adapun Winda, diakui dr. Amin, merupakan karyawannya. Mamun terkait tuduhan menyuruh dan membagikan uang, dr. Amin menegaskan jika tudingan itu tidak benar.
“Memang ada gerakan-gerakan yang akan melakukan klarifikasi dari tim 03 terkait hal tersebut. Namun kami lebih memilih fokus ke program masyarakat, dan tidak terpancing dengan hal-hal akan mengganggu kesuksesan pemilu,” imbuhnya.
Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan klarifikasi terkait terduga pelaku dan saksi. Adapun barang bukti diamankan berupa 30 amplop berisi uang pecahan Rp. 100.000.
“Selain itu, barang bukti lainnya 4 buah ponsel milik terduga, stiker paslon nomer urut 03, dan kaos paslon nomer urut 04. Saat ini kami masih memeriksa 6 orang,” jelas Johan. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Keyra