Lumajang, – Pungutan liar di Destinasi Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Dusun Besukcukit, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang terus mengganggu dan memberatkan wisatawan.
Sebuah video viral di media sosial seperti Facebook dan Grub WhatsApp Lumajang, dihebohkan dengan adanya tiga pungutan liar untuk masuk ke wisata yang disebut – sebut surganya Lumajang itu.
Muslimin Mus salah satu Admin Group Wong Lumajang memposting video viral tersebut di akun Facebooknya.
Dalam postingannya, Muslimin meminta kepada Dinas Pariwisata agar segera menertibkan tiga pungutan liar yang terjadi di Air Terjun Tumpak Sewu.
“Kepada yang terhormat Kepala Dinas Pariwisata Lumajang Bu Yuli Harismawati, mohon ditertibkan perihal tiket masuk pariwisata Air Terjun Tumpak Sewu yang menjadi salah satu objek wisata terbaik di Kabupaten Lumajang,” ucap Muslimin dalam postingannya, Selasa (17/12/24).
Muslimin menceritakan awal dirinya pernah datang untuk berlibur ke Air Terjun Tumpak Sewu pada Tahun 2019 silam.
“Saya tahun 2019 pernah datang ke wisata ini untuk tiket masuk memang bayar dua kali untuk bagian atas dan turun ke bawah, untuk yang video di bawah ini kenapa bisa jadi tiket masuk sampai tiga kali bayar?” Muslimin bertanya.
Melihat postingan tersebut, sontak membuat netizen geram. Bahkan, netizen menganggap Dinas Pariwisata Lumajang sudah tidak bisa mengelola pariwisata.
“Kalau kayak gini terus gimana, masak Dinas Pariwisata Lumajang tidak bisa mengatasi ini,” ungkap Rofi melakui akun Facebook yang mengisi kolom komentar postingan Muslimin Mus.
Sementara itu, dalam video tersebut memperlihatkan seorang wisatawan yang mencoba masuk ke wisata Air Terjun Tumpak Sewu namun dicegat oleh beberapa kelompok orang tak dikenal.
Arif seorang guide mengatakan, kalau dirinya membawa enam orang wisatawan manca negara dan warga lokal.
“Kami bawa rombongan masuk lewat Pronojiwo, Lumajang. Normalnya, tiket hanya sekali untuk wisatawan lokal sebesar Rp 10 ribu dan mancanegara Rp 50 ribu, terus kenapa Kalian kok masih menghalangi,” kata dia.
Jarak dari penarikan pos pertama hingga adanya penarikan ulang ini, jaraknya hanya 200 meter.
“Sebelumnya tidak ada penarikan, sekarang kok tiba-tiba ada penarikan ya. Belum lagi yang narik orangnya ngotot, kayak mau ngajak berantem saja,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra