Menu

Mode Gelap
Lahan untuk Program 3 Juta Rumah di Lumajang Belum Terpetakan Pencarian Korban Candra di Pantai Bambang Dilakukan Sampai 15 Kilometer dari Lokasi Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka Anggota DPRD Dampingi Bupati Lumajang Pantau Jalan yang Akan Diperbaiki Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat

Lingkungan · 30 Des 2024 18:16 WIB

Warga Tengger Gelar Ritual Megeng, Akses Wisata Bromo Ditutup


					DIJAGA: Jogoboyo dan warga sedang berjaga di akses menuju gunung Bromo via Probolinggo di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani)
Perbesar

DIJAGA: Jogoboyo dan warga sedang berjaga di akses menuju gunung Bromo via Probolinggo di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Warga umat Hindu Suku Tengger melaksanakan ritual Megeng atau Wulan Kapitu yang mulai dilaksanakan, Minggu (29/12/24).

Untuk menjaga kekhusyukan umat yang sedang ritual, wisata Gunung Bromo via Kabupaten Probolinggo ditutup mulai Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura.

Ritual Megeng atau Wulan Kapitu ini dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu Suku Tengger di 4 Kabupaten tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.

Secara umum, pelaksanaan ritual Megeng atau Wulan Kapitu ini mirip Hari Raya Nyepi, yang rutin digelar umat Hindu Tengger.

Selama sehari, umat Hindu Suku Tengger tidal boleh beraktifitas, tidak boleh keluar rumah, tidal boleh bekerja, dan tidak boleh menyalakan cahaya termasuk api.

Untuk menjaga kekhusyuan umat Hindu, dilakukan penutupan akses menuju Bromo di Desa Wonokerto yang dimulai sejak Minggu (29/12/24) pukul 17.00 WIB.

“Kami bersama Jogoboyo, TNI – Polri, instansi terkait, dan umat islam melakukan penjagaan dan penghalauan di lokasi batas akhir akses menuju Bromo dari wisatawan yang hendak ke Bromo yang dimulai sejak Minggu sore kemarin,” kata Kepala Desa Wonokerto, Heri Dri Hartono.

Hingga Senin Siang (30/12/24), puluhan wisatawan baik lokal hingga wisatawan mancanegara telah dihalau untuk naik ke gunung Bromo.

Bahkan sempat ada wisatawan asal Cina yang ngotot ingin tetap naik meskipun sudah dilarang. Setelah mendapat penjelasan, akhirnya wisatawan asal Cina akhirnya putar balik.

Penutupan akses wisata Bromo ini akan kembali dibuka pada Senin sore (30/12/24) pukul 17.00, dan direncanakan akses wisata Bromo akan kembali ditutup Senin (27/01/25) hingga Selasa (28/01/25).

“Dengan kejadian masih banyaknya wisatawan yang belum mengetahui, pada penutupan pada bulan Januari 2025 kita akan memasang himbauan dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Cina,” imbuh Heri.

Seorang wisatawan asal Depok, Jawa Barat, Diana mengaku antara kecewa dan tidak saat tahu bahwa akses menuju Bromo. Namun karena penutupan berkenaan dengan ritual, akhirnya ia memaklumi.

“Kami sekeluarga memang tidak tahu bahwa Bromo ditutup karena ada ritual, karena berkenaan dengan waktu, rencananya hari ini kami akan pulang dan tidak jadi ke Bromo,” cetus dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Trending di Lingkungan