Menu

Mode Gelap
Satu Tahun, 120 Bencana Landa Wilayah Kab. Probolinggo Laga Pembuka Liga 4 Jatim, Persipro 1954 Sikat PSIL Lumajang 1 – 0 Puluhan Ruas Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Probowangi, Perbaikan Bakal Dilakukan Bertahap Berkat CCTV, Maling Tas dalam Mobil Diringkus Polisi Faktor Utama Penyebaran Virus PMK Berasal dari Pasar Hewan Tiga Kecamatan di Lumajang Paling Rawan Terpapar PMK

Lingkungan · 30 Des 2024 18:16 WIB

Warga Tengger Gelar Ritual Megeng, Akses Wisata Bromo Ditutup


					DIJAGA: Jogoboyo dan warga sedang berjaga di akses menuju gunung Bromo via Probolinggo di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani)
Perbesar

DIJAGA: Jogoboyo dan warga sedang berjaga di akses menuju gunung Bromo via Probolinggo di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Warga umat Hindu Suku Tengger melaksanakan ritual Megeng atau Wulan Kapitu yang mulai dilaksanakan, Minggu (29/12/24).

Untuk menjaga kekhusyukan umat yang sedang ritual, wisata Gunung Bromo via Kabupaten Probolinggo ditutup mulai Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura.

Ritual Megeng atau Wulan Kapitu ini dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu Suku Tengger di 4 Kabupaten tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.

Secara umum, pelaksanaan ritual Megeng atau Wulan Kapitu ini mirip Hari Raya Nyepi, yang rutin digelar umat Hindu Tengger.

Selama sehari, umat Hindu Suku Tengger tidal boleh beraktifitas, tidak boleh keluar rumah, tidal boleh bekerja, dan tidak boleh menyalakan cahaya termasuk api.

Untuk menjaga kekhusyuan umat Hindu, dilakukan penutupan akses menuju Bromo di Desa Wonokerto yang dimulai sejak Minggu (29/12/24) pukul 17.00 WIB.

“Kami bersama Jogoboyo, TNI – Polri, instansi terkait, dan umat islam melakukan penjagaan dan penghalauan di lokasi batas akhir akses menuju Bromo dari wisatawan yang hendak ke Bromo yang dimulai sejak Minggu sore kemarin,” kata Kepala Desa Wonokerto, Heri Dri Hartono.

Hingga Senin Siang (30/12/24), puluhan wisatawan baik lokal hingga wisatawan mancanegara telah dihalau untuk naik ke gunung Bromo.

Bahkan sempat ada wisatawan asal Cina yang ngotot ingin tetap naik meskipun sudah dilarang. Setelah mendapat penjelasan, akhirnya wisatawan asal Cina akhirnya putar balik.

Penutupan akses wisata Bromo ini akan kembali dibuka pada Senin sore (30/12/24) pukul 17.00, dan direncanakan akses wisata Bromo akan kembali ditutup Senin (27/01/25) hingga Selasa (28/01/25).

“Dengan kejadian masih banyaknya wisatawan yang belum mengetahui, pada penutupan pada bulan Januari 2025 kita akan memasang himbauan dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Cina,” imbuh Heri.

Seorang wisatawan asal Depok, Jawa Barat, Diana mengaku antara kecewa dan tidak saat tahu bahwa akses menuju Bromo. Namun karena penutupan berkenaan dengan ritual, akhirnya ia memaklumi.

“Kami sekeluarga memang tidak tahu bahwa Bromo ditutup karena ada ritual, karena berkenaan dengan waktu, rencananya hari ini kami akan pulang dan tidak jadi ke Bromo,” cetus dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Puluhan Ruas Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Probowangi, Perbaikan Bakal Dilakukan Bertahap

5 Januari 2025 - 18:17 WIB

BB TNBTS Klarifikasi Pembakaran Pondok di Kawasan Taman Nasional

4 Januari 2025 - 17:31 WIB

Cegah Kecelakaan, 9 Pos Perlintasan KA Baru Dioperasikan di Probolinggo

4 Januari 2025 - 16:09 WIB

Jembatan Semi Permanen Bakal Dibangun Pasca Putusnya Jembatan Sumberejo Tongas

3 Januari 2025 - 21:19 WIB

Lumpuh Total 6 Jam, Piket Nol Lumajang Dibuka Kembali

3 Januari 2025 - 15:28 WIB

Agar Tidak Dilewati Kendaraan Besar, JLT Lumajang Dilengkapi Pembatas Jalan

2 Januari 2025 - 18:56 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

2 Januari 2025 - 14:04 WIB

Dulu Memludak, Kini Penumpang Bus di Terminal Bayuangga Sepi meski Pergantian Tahun

1 Januari 2025 - 21:33 WIB

Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Desa di Sumberejo Probolinggo Putus

1 Januari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Lingkungan