Lumajang, – Program Makan Gratis Bergizi sudah mulai diwujudkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Meski beberapa daerah di Indonesia sudah diberlakukan, namun ada beberala daerah yang tidak menjadi target makan gratis bergizi, salah satunya Kabupaten Lumajang.
Sub Koordinator Farmasi dan Alat Kesehatan Makanan dan Minuman Dinkes-P2KB Lumajang Sri Lestari mengatakan, memang Lumajang tidak menjadi target percontohan makan gratis bergizi.
“Namun, Pemkab Lumajang telah membentuk tim khusus pengawasan makanan. Tim khusus itu bakal dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Lumajang,” kata Sri, Jumat (10/1/25).
Kata Sri, tim yang dimaksud akan bertugas sebagai pembina dan pengawas bagi para petugas yang memberikan makanan.
“Tujuannya untuk mengontrol jenis makan apa saja yang nantinya akan didistribusikan di setiap sekolah,” katanya.
Dalam program prioritas ini, kata dia, ada tiga poin yang dilakukan oleh Dinkes Lumajang seperti, memberikan pembinaan dan pengawasan kepada penerima itu utamanya.
“Kedua pemberian bimtek penjamah makanan yang ditunjuk sebagai pra-syarat. Inspeksi kesehatan lingkungan di tempat pengolahan,” jelasnya.
Setelah beberapa tahapan itu berjalan, setiap penjamah makanan atau penyedia makanan yang telah ditunjuk juga harus memiliki sertifikat laik hygienie sanitasi (SLHS) terlebih dahulu sebagai salah satu syarat kelengkapan perizinan.
“Inspeksi kesehatan pada lokasi yang ditentukan. Secara kemampuan kami siap untuk itu, nanti akan dibantu puskesmas yang masing-masing sudah punya alat sanitarian kid. Itu bisa memeriksa terkait apa makanannya tercemar zat seperti, ekoli, boraks atau yang lainnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, Kabupaten Lumajang mendukung program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, program ini sangat relevan untuk membantu masyarakat, khususnya di Kabupaten Lumajang dalam menghadapi tantangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup.
Meskipun anggaran per porsi makanan bergizi gratis diturunkan dari Rp15.000 menjadi Rp10.000, Pj. Bupati Indah Wahyuni mengaku, optimistis kualitas makanan tetap terjaga.
“Dengan perencanaan yang matang, anggaran ini tetap bisa menghasilkan makanan bergizi dan berkualitas untuk masyarakat. Program ini adalah langkah nyata pemerintah dalam memberikan perhatian kepada rakyat kecil,” pungkas Yuyun. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra