Probolinggo,- Setelah sebelumnya dinyatakan zero kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), belasan sapi di Kota Probolinggo kini kembali terjangkit PMK.
Data Dinas Pertanian, Ketahanan Panganan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo, per tanggal 24 Januari 2025, terdapat 14 kasus aktif PMK baru yang menjerat sapi potong.
“Kota Probolinggo sempat zero kasus PMK sejak awal Januari 2025, hingga akhirnya terdapat laporan kasus pada akhir bulan Januari 2025,” kata Kepala Dispertahankan, Aries Santoso, Sabtu (1/2/25).
Belasan lasus PMK pada sapi potong ini terdapat di dua kecamatan yakni Kecamatan Wonoasih dengan 7 kasus, dan Kecamatan Kademangan sejumlah 7 kasus.
Sementara, sapi perah dan kambing atau domba di Kota Probolinggo, terdeteksi nihil kasus terinfeksi PMK.
Penyebab penularan sapi yang terinfeksi PMK ini bermacam-macam, mulai dari warga yang membeli sapi yang ternyata sakit ataupun karena tertular sapi lainnya.
“Ada juga karena mobilisasi peternaknya yang masuk ke pasar atau kandang yang terdapat ternak terinfeksi PMK sehingga menjadi carrier untuk ternaknya sendiri,” terang Aries.
Dispertahankan, menurut Aries, terus berupaya untuk melakukan vaksinasi hewan ternak melalui sistem door to door (dari rumah ke rumah, red).
“Termasuk pengobatan ternak yang sakit. Tidak kalah penting pemantauan lalu lintas sapi di Pasar Hewan Wonoasih,” imbuh dia.
Sekedar informasi, populasi sapi potong di Kota Probolinggo total terdapat 4.112 ekor. Populasi terbanyak berada di Kecamatan Kedopok dengan 1.673 ekor.
Kemudian, sapi perah 112 ekor dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Mayangan sejumlah 104 ekor.
Sedangkan kambing dan domba terdapat total 1.074 ekor. Jumlah terbanyak tersebar di Kecamatan Mayangan sebanyak 385 ekor. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra