Probolinggo,- Jembatan penghubung antar dusun di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, putus diterjang banjir.
Banjir menghantam jembatan tersebut, Rabu (5/1/25) malam sekitar pukul 22.00 WIB akibat hujan deras sehingga air sungai meluap.
“Sejak sore kemarin sudah naik airnya. Karena hujan yang tak kunjung berhenti, air terus naik dan jembatannya putus sekitar pukul 22.00 WIB,” kata Kepala Desa Seboro, Mosta’in, Kamis (6/2/25).
Akibat putusnya jembatan yang berada di aliran sungai Rondoningo tersebut, sebanyak 90 Kepala Keluarga yang berada di Dusun Gilih, Desa Seboro terisolir.
Selama ini, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan menuju ke Dusun Gilih.
“Jembatan ini penghubung antara Dusun Gilih dan Dusun Krajan, dan satu-satunya akses,” ucap dia.
Selain itu, putusnya jembatan tersebut tak hanya melumpuhkan aktivitas ekonomi warga, namun juga aktivitas sekolah. Sebab untuk sekolah, para siswa dari Dusun Gilih harus menyeberangi jembatan.
“Tidak ada sekolah di Gilih, harus menyeberang semua. Jadi yang dari Gilih tidak bisa menyeberang, sebaliknya juga begitu,” ujarnya. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher: Keyra