Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 1.000 meter di atas puncak, Rabu (12/2/25) pukul 05.38 WIB.
Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA), kolom abu erupsi Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Semeru, Liswanto mengatakan, aktivitas Gunung Semeru kembali erupsi dua jam kemudian, tepatnya 08.11 WIB, namun visual Gunung Semeru tidak teramati.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 12 Februari 2025, pukul 05.38 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak,” kata Liswanto.
Liswanto menjelaskan, status Gunung Semeru saat ini berada di level ll. Sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra