Menu

Mode Gelap
Tragis! Bocah 6 Tahun di Jember Dihabisi Kekasih Ibu Kandung DPRD Desak Anggaran Efisiensi Tiap OPD Pemkab Jember Disisir Persekabpas Dipecundangi Tornado FC di Kandang, Suporter Ricuh Demi Nakhodai KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Himawan Tanggalkan Jabatan Ketua Partai Nasdem Geramnya DPRD Jember, Banyak Kios Nakal Permainkan Distribusi Pupuk Subsidi Sebanyak 414 Pelamar PPPK Tak Lolos Seleksi Tahap ll, Bisa Ajukan Sanggah

Berita Pantura · 13 Feb 2025 18:21 WIB

Geramnya DPRD Jember, Banyak Kios Nakal Permainkan Distribusi Pupuk Subsidi


					RDP: Komisi B DPRD Jember menggelar RDP dengan berbagai pihak terkait banyaknya keluhan mengenai kios pupuk yang menjual produk diatas HET. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).
Perbesar

RDP: Komisi B DPRD Jember menggelar RDP dengan berbagai pihak terkait banyaknya keluhan mengenai kios pupuk yang menjual produk diatas HET. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).

Jember,- Komisi B DPRD Jember menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan berbagai pihak terkait banyaknya keluhan mengenai kios pupuk yang menjual produknya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), Kamis, (13/2/2025).

Dalam RDP ini, dewan memanggil Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Dinas Perdagangan (Disperindag), dan Perwakilan Pupuk Indonesia serta distributor pupuk di beberapa daerah Kabupaten Jember.

Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto mengungkapkan, selain pelanggaran harga, terdapat juga laporan mengenai kios yang menjual pupuk di luar wilayah distribusi, dan oknum Petugas Penyuluh Lapang (PPL) yang memasukkan data petani tidak valid dalam sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Sejatinya, HET untuk pupuk Urea ditetapkan sebesar Rp2.250/kg, NPK Rp2.300/kg, dan pupuk organik Rp800/kg. Namun menurut Candra, banyak kios yang tidak mematuhi peraturan ini, termasuk praktik bundling yang merugikan petani.

“Pelanggaran ditemukan di hampir semua kecamatan, termasuk Kecamatan Sumberjambe, Silo, Puger Sukowono, Bangsalsari dan Kalisat. Banyak petani yang tidak tahu kuota pupuk mereka, lalu dipaksa membeli pupuk nonsubsidi,” bebernya.

Candra menambahkan, nota pembelian juga seringkali tidak diberikan. Hal ini mengakibatkan ketidaktransparanan dalam distribusi pupuk.

Ia meminta, pihak terkait dapat memperketat pengawasan di kios-kios pupuk agar semua aturan bisa dijalankan dengan baik.

Pembaharuan kelompok tani, sambungnya, juga perlu dilakukan  dengan melibatkan pemuda dan perempuan untuk meningkatkan kualitas pertanian.

Candra juga menyebut bahwa serapan pupuk pada tahun 2024 tidak mencapai 100 persen.  Namun stok pupuk di Jember saat ini cukup untuk masa tanam, dengan cadangan 2.561 ton Urea dan 4.423 ton NPK.

“Untuk masa tanam dibulan Februari tadi laporan dari pihak pupuk Indonesia, mereka memastikan stoknya aman,” sebutnya.

Salah satu distributor pupuk Jumantoro, menekankan pentingnya transparansi dalam distribusi. Ia meminta agar distributor dan kios tidak dijadikan kambing hitam dalam masalah pupuk bersubsidi.

“Distribusi pupuk harus berjalan adil. Jika ada pelanggaran, harus ada bukti yang jelas, bukan semua pihak disalahkan,” kilahnya.

Jumantoro mengimbau, perlunya tindakan tegas terhadap kios-kios yang melanggar peraturan. “Agar masalah ini tidak terus berulang,” tandasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 23 kali

Baca Lainnya

Demi Nakhodai KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Himawan Tanggalkan Jabatan Ketua Partai Nasdem

13 Februari 2025 - 21:35 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Trending di Berita Pantura