Jember,- Sedikitnya 1.500 orang warga dan mahasiswa turun ke jalan dalam Aksi Solidaritas Jember Melawan dengan tagar #IndonesiaGelap di depan gedung DPRD Jember, Jumat, (21/2/25).
Koordinator aksi, Hasyisy Ahmad, mengungkapkan bahwa demonstrasi ini merupakan akumulasi kekecewaan sipil dan mahasiswa di Jember atas kondisi negara saat ini.
“Ini adalah manifestasi dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di Jember. Kami menamakan aksi ini sebagai solidaritas untuk melawan kebijakan yang merugikan,” jelas Hasyisy.
Dalam aksi ini, massa membawa tiga tuntutan. Pertama, penolakan terhadap revisi undang-undang minerba; Kedua, penolakan atas kebijakan efisiensi anggaran; dan Ketiga, penolakan terhadap program Danantara.
Hasyisy menyebut, bahwa ketiga tuntutan itu apabila tidak digubris oleh pemerintah pusat, maka dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat luas.
“Tuntutan ini juga mencakup evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG), karena kami percaya bahwa masalah utama MBG adalah terkait efisiensi anggaran,” paparnya.
“Kebijakan ini (MBG, red) seharusnya tidak mengorbankan dana negara yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat,” kecam Hasyisy.
Dalam aksi ini, mahasiswa berharap pemerintah dapat lebih responsif dan transparan dalam setiap kebijakan yang diambil, demi kesejahteraan rakyat.
Mahasiswa pun menganggap, akar permasalahan terletak pada manajemen anggaran yang tidak transparan meski pemerintah Prabowo – Gibran baru melewati 100 hari.
“Kami mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan anggaran, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” sampainya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra