Menu

Mode Gelap
Ditinggal Bepergian, Rumah dan Dapur Warga di Kota Probolinggo Ludes Terbakar Karyawati Eratex Kena Begal di Maron, Motor Dirampas 174 Warga Kota Probolinggo Bakal Naik Haji, Diminta Segera Lunasi BPIH Memalukan! Sekelompok Pria Pesta Miras di Area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Sebelum Bunuh Istri, Suami di Probolinggo Minta ‘Jatah’ ke Korban Pemkot Pasuruan Ajukan Lima Raperda, Ini Isinya

Lingkungan · 22 Feb 2025 14:14 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Letusan dengan Tinggi Kolom Abu 900 Meter di Atas Puncak


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi pada Sabtu (22/2/25) pagi. Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA) menyebutkan, tinggi kolom abu  letusan Gunung Semeru mencapai 900 meter di atas puncak.

Erupsi pertama terjadi pada pukul  00.59 WIB, dengan intensitas kolom abu setinggi 900 meter di atas puncak. Kemudian disusul pada pukul 05.24 WIB, dengan kolom abu letusan setinggi 800 meter di atas puncak.

Menurut laporan Petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, kolom abu erupsi Gunung Semeru teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut, dan tenggara selatan.

“Telah terjadi erupsi pada Sabtu 22 Februari 2025, dengan tinggi kolom abu 900 meter di atas puncak,” kata Sigit dalam laporan tertulisnya.

Sebagai tambahan informasi, selama 24 jam terakhir, tepatnya pada Jumat 21 Februari 2025, Pos Pengamatan Gunung Api mencatat, telah terjadi erupsi berupa letusan sebanyak 50 kali.

“Untuk itu, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Semeru, dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi),” katanya.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

“Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” ujarnya.

Masyarakat juga diimbau tetap waspada potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 133 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Trending di Lingkungan