Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi, dengan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak, Rabu (26/2/25) pukul 05.30 WIB.
Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA), Gunung Semeru telah mengalami erupsi sebanyak delapan kali sejak pukul 00.00 WIB, hingga pukul 05.30 WIB.
“Gunung Semeru erupsi pada pukul 05.30 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak,” kata Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Sigit Rian Arifin dalam laporan tertulisnya.
Dari delapan kali erupsi, dua di antaranya dapat teramati dari PPGA. Sedangkan enam lainnya tidak dapat teramati karena kondisi Gunung Semeru tertutup kabut tebal.
Untuk erupsi pertama dengan tinggi kolom abu mencapai 700 meter di atas puncak, terjadi pada pukul 04.39 WIB. Sedangkan erupsi yang kedua terjadi pada pukul 05.30 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak.
Untuk itu, petugas PPGA merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” ungkapnya.
Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra